Salin Artikel

Cerita Aminah dan Arifah, Tak Lagi Terima PKH karena Merasa Cukup

GRESIK, KOMPAS.com - Agenda penempelan stiker 'keluarga miskin' yang dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Sekapuk di Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur, secara perlahan berhasil menyadarkan para penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Warga yang saat ini sudah berkecukupan, undur diri dari program itu.

Dari 205 KK yang tercatat sebagai penerima PKH di Desa Sekapuk, 21 KK sudah mengembalikan kartu dan pamit undur diri untuk tidak lagi menjadi bagian dari program yang memang ditujukan oleh pemerintah dalam membantu warga kurang mampu tersebut.

Salah satu yang mundur adalah Siti Aminah (41).

Ia dengan sadar diri merasa sudah tidak pantas menerima bantuan tersebut saat ini, lantaran dirinya sudah merasa mampu dan berkecukupan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kalau kemarin (sebelumnya) memang iya, saya butuh. Apalagi saya menjanda dengan tiga orang anak masih kecil-kecil dan belum punya penghasilan sendiri," ujar Siti Aminah, saat ditemui di sela agenda penempelan stiker 'keluarga miskin' oleh perangkat Desa Sekapuk, Selasa (10/12/2019).

Ia merasa bersyukur atas keadaan yang dialami saat ini.

Sehingga, dengan sadar diri dan tanpa paksaan maupun intervensi dari siapa pun, kemudian mengembalikan bantuan PKH kepada perangkat desa setempat.

"Alhamdulillah sekarang sudah ada usaha kecil-kecilan, jualan makanan (nasi). Sekarang saya juga sudah menikah lagi dengan suami bekerja sebagai sopir dan alhamdulillah juga sekarang sudah merasa cukup kalau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ucap dia.

Hal senada juga diutarakan oleh Siti Arifah (42), satu dari penerima yang juga mengembalikan PKH lantaran saat ini dirinya bersama keluarga sudah merasa hidup berkecukupan dalam memenuhi kebutuhan.

"Dulu saya memang tidak punya rumah, harus ngontrak, kos sana-sini. Tapi sekarang alhamdulillah, kami sudah punya rumah sendiri. Meski rumah tidak terlalu bagus, tapi kami tetap merasa bersyukur," kata Siti Arifah.

Atas perubahan yang dialami, baik Siti Aminah maupun Siti Arifah merasa, saat ini mereka tidak pantas untuk lagi mendapat bantuan penerima PKH.

Sehingga dengan sadar diri, mereka mengembalikan kartu bantuan kepada perangkat desa.

"Saya sadar, saya juga ikhlas (mengembalikan), sebab saya merasa ini (bantuan PKH) bukan lagi untuk saya dan keluarga saya saat ini. Semoga bantuan ini dapat disalurkan kepada keluarga lain yang mungkin lebih membutuhkan," harap Siti Arifah.

Ada 205 penerima PKH

Desa Sekapuk yang terdiri atas 29 RT (Rukun Tetangga), 5 RW (Rukun Warga) memiliki sebanyak 4.673 warga dengan 1.257 KK.

Dari jumlah ini, sebanyak 205 KK di antaranya tercatat sebagai penerima PKH, sesuai dengan data yang diberikan pendamping PKH kepada pihak desa.

"Namun dalam keseharian, kami juga sempat menjumpai beberapa warga yang kelihatannya mampu tapi kok dapat bantuan. Ada juga yang malah sempat jadi omongan, bahan ngerumpi orang-orang. Makanya, dengan ditempeli stiker seperti ini kan setidaknya mereka jadi tahu," ujar bagian kesra Pemdes Sekapuk, Suwarni, di sela agenda penempelan stiker, Selasa (10/12/2019).

Ia menjelaskan, sampai saat ini sudah ada sebanyak 21 dari 205 KK penerima PKH yang sudah dengan sadar diri mengembalikan bantuan dari program, lantaran merasa sudah mampu dan berkecukupan, termasuk Siti Aminah dan Siti Arifah.

"Ada yang datang langsung ke balai desa, ada yang melalui Pak RT masing-masing, ada juga yang lewat WhatsApp kepada perangkat desa di sini dan kemudian kita tindaklanjuti dengan berkunjung ke rumah mereka untuk memastikan," kata dia.

Sementara Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim menambahkan, tidak ingin melihat warganya memiliki mental pengemis, dikarenakan masih bersedia menerima bantuan meski saat ini sudah berkecukupan dan mampu.

Padahal, di satu sisi, masih ada orang lain yang lebih layak untuk mendapat bantuan tersebut.

"Sebelumnya sudah ada 18 KK yang mengembalikan kartu kepada perangkat kami, jika mereka sudah merasa mampu dan berkecukupan sehingga tidak ingin lagi menerima bantuan penerima PKH," tutur Abdul Halim.

"Terbaru, ini saya juga baru dapat laporan dari perangkat saya di bagian kesra bila ada tambahan 3 KK yang mengembalikan per hari ini. Jadi totalnya sekarang, sudah ada 21 KK yang mengembalikan," jelas Halim.

Dalam hal ini, perangkat Desa Sekapuk, dikatakan oleh Halim, tidak ada unsur intimidasi atau pemaksaan sama sekali.

Mereka yang mundur dan mengembalikan PKH hanya diminta untuk menandatangani surat, yang isinya kurang lebih bahwa mereka mundur dengan sukarela lantaran sudah merasa berkecukupan.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/11/08392891/cerita-aminah-dan-arifah-tak-lagi-terima-pkh-karena-merasa-cukup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke