Salin Artikel

Alasan Bayi yang Derita Hydrocephalus dan Ibunya Dievakuasi ke Rusun

SURABAYA, KOMPAS.com - Sejak Selasa (3/12/2019) pekan lalu, Muhammad Pandu Firmansyah, bayi enam bulan pengidap hydrocephalus tinggal di Rumah Susun (Rusun) Gunungsari Surabaya bersama Dina Oktavia, ibunya.

Rusun Gunungsari Surabaya adalah rumah susun yang dikelola Pemprov Jawa Timur.

Pandu sengaja dievakuasi dari rumah ibunya di Jalan Jojoran, Surabaya, agar tinggal di tempat yang layak huni dan memiliki lingkungan yang sehat.

Selama ini, Pandu disebut tinggal di rumah tidak layak huni, di pemukiman padat penduduk di tengah Kota Surabaya.

"Kami pindah agar hidup di pemukiman yang lebih layak dan sehat," kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (9/12/2019).

Di rusun tersebut, Pandu dan orangtuanya tidak perlu membayar sewa. "Sewa rusunnya kami gratiskan sampai orangtua Pandu bisa benar-benar mandiri," kata Khofifah.

Pandu bersama orangtuanya ditempatkan di lantai dasar I nomor 12.

Kamar yang memang dikhususkan bagi lansia dan difabel tersebut telah dilengkapi dengan sejumlah perabotan rumah seperti tempat tidur, lemari, dan peralatan dapur.

"Lantai dasar ini sengaja dipilih untuk memudahkan jika sewaktu-waktu bayi Pandu membutuhkan layanan tertentu," terang Khofifah.

Sesuai dengan yang tertulis di rekam medik, Pandu diagnosa mengidap penyakit 'facial cleft tessier hydrocephalus myelomeningocele'.

Selain mengidap 'hydrocypalus', Pandu juga mengalami kerusakan pada wajahnya, khususnya di bagian bibir, hidung dan kedua matanya.

Dina, ibu Pandu, mengatakan, sebagaimana yang disampaikan dokter kepadanya, anak pertamanya itu terserang virus yang diakibatkan gigitan tikus.

"Saat hamil 5 bulan, saya memang pernah 2 kali digigit tikus saat tinggal di kawasan Jojoran Surabaya," terang dia.

Pandu dilahirkan pada 8 Juni 2019 melalui operasi sesar di RSU dr Soetomo Surabaya.

Hingga saat ini, Pandu masih harus rutin kontrol ke RSU dr Soetomo. Dokter, kata dia, akan melakukan rencana operasi tahap lanjutan pada 1 sampai 2 mendatang. 

https://regional.kompas.com/read/2019/12/10/06212921/alasan-bayi-yang-derita-hydrocephalus-dan-ibunya-dievakuasi-ke-rusun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke