Salin Artikel

Meski Cacat Total dan Ditinggal Kabur Suami, Nur Fadhilah Tetap Bekerja demi 2 Anaknya

Janda dua anak ini menggoreng kerupuk sambil tengkurap. Badannya tak bisa digerakkan dengan mudah. Hanya tangan cekatan. Tubuhnya bak mati. Tak bisa bergerak.

Sembari telungkup itulah, dia menggoreng kerupuk. Tungku ditempatkan di bawah. Sedangkan Nur Fadhilal menelungkup di atas balai. Tak mudah baginya menggoreng kerupuk itu. Sangat sulit.

Kisah ini pun dibagikan Sulaiman, seorang netizen asal Aceh Timur lewat akun media sosial Facebook.

Sulaiman menyatakan, kondisi fisik itu tak menghalangi Nur Fadhilah bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Rumahnya tanpa dinding. Hanya atap rumbia saja. Dua anaknya telah duduk di kelas enam dan tiga bangku sekolah dasar. Untuk keduanyalah Nur Fadhilah bekerja.

Upah menggoreng kerupuk itu hanya Rp 20.000 per liter. Dia berkisah, cacat total itu dialami ketika melahirkan anak kedua di salah satu rumah sakit di Aceh Timur. Bak jatuh tertimpa tangga, sang suami pun meninggalkannya. Pergi entah ke mana.

Sadar akan keterbatasan fisik, Nur Fadhilah tak mau bersedih. Seluruh kesedihan telah dirasakannya. Saatnya wanita ini bangkit.

“Saya bertahan semampu saya, sekuat tenaga, buat dua anak saya,” ujarnya.

Di akun media sosial Sulaiman, kisah itu telah dibagikan 1.978 kali, dikomentari 298 orang dan disukai oleh 1.900 kali.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/09/15252231/meski-cacat-total-dan-ditinggal-kabur-suami-nur-fadhilah-tetap-bekerja-demi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke