Salin Artikel

4 Fakta HUT OPM di Papua, Aksi Teror di Freeport hingga Mahfud MD: Sangat Kondusif

KOMPAS.com - Tepat satu hari jelang hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) terjadi aksi teror di kawasan pertambangan PT Freeport Indonesia.

Aksi teror tersebut terjadi di Area Mile 60 RPU 47, Distrik Tembagapura, Papua, Sabtu (30/11/2019).

Pihak keamanan meyakini aksi teror tersebut dilakukan oleh kelompok pimpunan Hengki Wamang.

Sementara itu, polisi telah mengamankan setidaknya 34 orang pada Sabtu (30/11/2019) malam.

Mereka diduga merupakan simpatisan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang merupakan sayap militer dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Berikut ini fakta lengkapnya:

Setidaknya ada lima pejabat negara yang datang ke Papua menjelang HUT OPM. Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan ( Menkopolhukam) Mahfud MD.

Kemudian, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo.
Selain itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis juga turut hadir.

Menurut Mahfud MD, keberadaan sejumlah pejabat negara di Papua menujukkan bahwa daerah tersebut dalam kondisi aman.

"Untuk menunjukkan bahwa tidak ada apa-apa di sini. Kalau negara gawat, kan tidak pejabatnya yang datang makan di warung-warung kecil, artinya biasa-biasa saja di sini," ujar Mahfud di Jayapura, Sabtu (30/11/2019).

Untuk mengantisipasi gangguan keamanan menjelang HUT OPM, sebanyak 600 personel TNI-Polri pun disiagakan di Mimika. Ratusan personel tersebut disebar di 58 titik, dari Kota Timika hingga pinggiran kota.

Menurut Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata, penempatan personel di 58 titik itu bukan karena daerah rawan, tetapi untuk mendekatkan aparat keamanan dengan masyarakat setempat.

Hal ini juga untuk memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat, agar masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa.

"Kami tempatkan personel TNI-Polri di 58 titik tersebut untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat," kata Era usai memimpin apel konsolidasi TNI-Polri di Lapangan Timika Indah, Sabtu (30/11/2019) sore.

Kepala Penerangan Kodam XVII/ Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto membenarkan adanya gangguan keamanan yang berasal dari penembakan tersebut.

EKo menjelaskan, penembakan terjadi pada pukul 15.50 WIT di kawasan area Mile 60.

Penembakan tersebut diduga dilakukan oleh orang tak dikenal terhadap kendaraan LWB delta zona dengan nomor lambung 01-4762.

"Mendengar aksi penembakan yang dilakukan oleh OTK tersebut, pada pukul 16.00 WIT, Tim Satgas TNI-Polri langsung bergerak menuju Mile 60 untuk memberi bantuan dan mengamankan lokasi, serta melakukan pemantauan sekitar area Mile 60,” kata Eko dalam keterangan tertulis, Sabtu malam.

Eko mengimbau kepada Satgas TNI-Polri agar lebih waspada terhadap aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok kriminal.

Mahfud mengatakan, kekhawatiran banyak pihak menjelang 1 Desember 2019 tidak berdasar.

Menurutnya, fakta di lapangan menunjukkan bahwa situasi keamanan di Papua sangat kondusif.

"Jelang 1 Desember aman, enggak ada apa-apa. Kalau ada letupan-letupan kecil itu biasa dan bukan hanya di sini. Secara umum, Papua jauh lebih aman dibandingkan dua-tiga minggu sebelumnya," kata Mahfud.

(Penulis: Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Abba Gabrillin, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2019/12/02/06110091/4-fakta-hut-opm-di-papua-aksi-teror-di-freeport-hingga-mahfud-md--sangat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke