Salin Artikel

Kisah di Balik Ulang Tahun Risma, Wartawan "Kesurupan" hingga Foto di Bawah Pohon Tabebuya

Hari itu perempuan yang akrab dipanggil Risma genap berusia 58 tahun.

Para wartawan di Surabaya berencana memberikan kejutan ulang tahun untuk wali kota perempuan pertama Surabaya itu.

Mereka mengatur wawancara pengalaman Risma yang menghadiri Kongres UCLG - World di Afrika Selatan beberapa waktu lalu.

Di kongres tersebut Risma bercerita bahwa ia sempat berkunjung ke Makam Syech Yusuf di Afrika Selatan.

Risma pun menjelaskan tentang kunjungannya ke makam tokoh agama Islam asal Indonesia.

"Syech Yusuf itu terkenal. Dulu dari Makassar. Dia tokoh agama yang menyebarkan agama Islam di situ," ujar Risma di hadapan para wartawan.

Saat wawancara berlangsung, tiba-tiba seorang jurnalis cetak pura-pura kesurupan. Ia berteriak dan mengerang. Jurnalis itu kemudian berdiri lalu menjatuhkan diri ke lantai.

Sontak ruang kerja Risma terasa menegangkan karena tidak semua orang tahu skenario kejutan untuk Risma.

Beberapa wartawan yang ada di ruang tersebut terlihat panik. Bahkan salah satu dari mereka meminta untuk segera menelpon layanan kedararuratan.

"Telpon 112 (nomor layanan kedaruratan Pemkot Surabaya), cepat telepon," ujar salah seorang wartawan.

Risma yang berada di lokasi juga terlihat panik. Berkali-kali ia beranjak dari kursinya dan melihat jurnalis yang kesurupan dari jauh.

Ia terlihat komat-kamit seperti membaca doa. Risma kemudian mengambil gelas berisi air dan membacakan ayat suci.

Gelas berisi air tersebut kemudian diberikan ke jurnalis yang ada di dekatnya dan menyuruh diminumkan ke jurnalis yang pura-pura kesurupan.

"Bacakan Al Fatihah. Bacakan Al Fatihah, jangan ditanyakan siapa namanya. Ayo dibisiki, rek," kata Risma.

Ketegangan langsung cair saat sejumlah jurnalis tiba-tiba menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun dan salah satu dari mereka membawakan kue ulang tahun untuk Risma.

"Ya Allah arek-arek itu. Kurang ajar, enggak jelas arek-arek itu," ujarnya sembari tertawa saat menyadari ia dikerjai oleh para wartawan.

Dengan mata berkaca-kaca, Risma meniup kue ulang tahun. Ia mengira jurnalis kesurupan karena pertanyaan tentang kemistisan makam Syech Yusuf.

"Tak pikir gendeng, gak dibacakan doa (pelaku kesurupan) malah ditanya, kamu siapa?" kata Risma terkekeh.

"Lha iyo (kesurupan) kok bisa nyebut honocoroko," katanya disambut tawa para wartawan.

Ia kemudian berbagi kenangan kejutan aksi maling tertangkap polisi di Kantor Pemkot Surababaya tepat di hari ulang tahunnya beberapa tahun lalu.

"Dulu aksi maling, sekarang kesurupan," kata Risma sambil tertawa.

Selain itu jajaran kepala organisasi perangkat daerah (OPD), Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga mendatangai rumah dinas Wali Kora Surabaya untuk memberika kejutan.

Risma kemudian mengajak semua yang hadir di rumah dinasnya berkeliling Surabaya.

Salah satu sudut Surabaya yang didatangi adalah pedestrian Jalan Mayjend Sungkono yang dipenuhi bungan tabebuya.

"Ayo foto, semuanya gabung. Ini untuk kenang-kenangan. Ini (bunga tabebuya) bagus sekali ya," kata Risma.

Mereka pun foto bersama dengan latar belakang bunga tabebuya warna putihh dan merah muda.

Saat itu Risma menyebut Kota Surabaya tak berbeda jauh dengan luar negeri.

"Bagus ya, ini kita seperti tour ke Korea, ke Seoul," tutur Risma.

Ia bercerita semenjak keduanya kakinya sakit ia merasa aktivitasnya terbatas.

"Inginnya aku kan lihat sendiri. Dulu kan aku tiba-tiba nyelonong ke mana-mana. Sekarang tak berani, karena kalau naik harus dibantu, ke tempat-tempat yang sempit masih belum berani," ujar Risma.

Dengan mata berkaca-kaca dan suara terbata-bata, Risma mengungkapkan harapan lainnya. Ia menyebut salah satu keinginannya adalah para wartawan hidup lebih sejahtera.

"Gimana caranya ya, supaya teman-teman (wartawan) sejahtera. Serius aku ini, kalian pasti berpikir aku bohong kan," katanya.

Risma mengaku kejutan ulang tahun dari wartawan itu tidak akan pernah dilupakan.

Menurutnya apa yang dilakukan awak media menunjukkan keakraban seorang kepala daerah dengan para wartawan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ghinan Salman | Editor: Farid Assifa, Abba Gabrillin)

https://regional.kompas.com/read/2019/11/22/06160021/kisah-di-balik-ulang-tahun-risma-wartawan-kesurupan-hingga-foto-di-bawah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke