Salin Artikel

Warga yang Ditangkap Densus 88 di Gunungkidul Tertutup dan Sering Latihan Melempar Pisau

"(Markino) sering menancapkan pisau di pohon, kalau sore hari," kata salah seorang tetangga Markino, Supoyo Rabu (20/11/2019).

Poyo menyebut, Markino juga dikenal tertutup dan tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar.

"Tidak pernah sosialisasi dengan warga, misalnya dalam kegiatan kerja bakti kampung tak pernah hadir," ucap dia.

Sepengatahuan Poyo, Markino berasal dari Purworejo. Sementara istrinya warga Ngunut Tengah, Ngunut, Playen, Gunungkidul.

Markino telah tinggal di Ngunut selama belasan tahun.

"Lama pergi ke Sulawesi sekitar 10 tahunan. Dia tinggal di sini itu sejak anaknya lahir," ujar dia.

Dengan keganjilan ini, warga sekitar sebetulnya telah mencurigainya. Bahkan salah seorang tokoh masyarakat pernah menasehati. 

Ketua RW 02 Sunarto mengatakan, Markino jarang bergaul dengan tetangga. Istrinya sering menggantikannya dalam kegiatan sehari-hari di kampung.

Bahkan ketua RT setempat sempat mengajak agar mau berbaur. Namun, Markino menolak.

Markino tinggal di Dusun Ngunut Tengah sejak menikah, dan anaknya sekarang sudah kuliah di Yogyakarta.

"Contoh tidak serawung, Markino tidak ikut ronda, tidak arisan, tidak ikut melayat, tetangga sini tidak ada yang dekat karena Markino tertutup. Pekerjaannya hanya kelontong tutupnya sore setelah isha," ujar dia. 

Sebelumnya diberitakan, dari penggeledahan di rumah Markino dan mertuanya, petugas mengamankan bahan peledak, senjata rakitan, dan buku.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/20/17543831/warga-yang-ditangkap-densus-88-di-gunungkidul-tertutup-dan-sering-latihan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke