Salin Artikel

Ahok Ditunjuk Jadi Bos BUMN, Sandiaga: Beliau Sarjana Pertambangan

Rencananya pada awal Desember 2019 nanti, kepastian posisi Ahok di BUMN akan diumumkan.

Menanggapi hal tersebut, Sandiaga Uno, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, mengatakan Ahok dipilih jadi bos salah satu perusahaan BUMN karena latar belakang pendidikan.

Sandiaga menilai Erick Thohir sudah berpikir matang saat menunjuk Ahok karena Ahok sarjana pertambangan.

"Mungkin Pak Ahok memiliki kekuatan di bidang pertambangan karena beliau sarjana pertambangan, yang dicari tentu kecocokannya kepada right man at the right place," ucap Sandi kepada wartawan seusai mengisi acara di Hotel Grand Dafam Rohan Yogyakarta, Bantul, Kamis (14/11/2019).

Ia juga meminta masyarakat agar tidak cepat berspekulasi atas pemilihan Ahok dan menunggu penjelasan Erick Thohir ke publik terkait keputusannya tersebut.

"Dan setelah terpilih, kita sudah wajib (mendukung) karena BUMN milik rakyat, milik bangsa dan negara. Jadi patut didukung untuk memberikan kemaslahatan sesuai dengan Pasal 33 UUD 45," ucap Sandi.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (14/11/2019), Eriko menyampaikan ada aturan bahwa Direksi BUMN wajib mundur dari pengurus partai, bukan kader.

Walaupun nantinya memutuskan mundur dari kepengurusan, PDI-P akan tetap mendukung Ahok.

"Tentu partai harus melepaskan (Ahok). Ya kalau bahasa ini kita memberikan yang terbaik kepada negara. Dan tentunya sesuai persyaratan ya harus melepas partai. Tentunya partai dalam hal ini tidak berkeberatan dan memberikan restu dan memberikan dukungan," kata Eriko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Jika dilihat dari latar belakang pendidikan, Eriko menyebut Ahok tepat di pertambangan.

"Kalau lihat dari latar belakang ya mungkin pertambangan lebih tepat untuk beliau," pungkasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Markus Yuwono, Haryanti Puspa Sari | Editor: David Oliver Purba, Krisiandi)

https://regional.kompas.com/read/2019/11/15/17070051/ahok-ditunjuk-jadi-bos-bumn-sandiaga-beliau-sarjana-pertambangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke