Salin Artikel

Buntut Kematian Mahasiswa di Kampus, Rektor UMI Minta Polisi Berjaga 1 Bulan

MAKASSAR, KOMPAS.com - Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Prof Basri Modding meminta kepolisian untuk melakukan pengamanan selama sebulan di dalam kampusnya yang berada di Jalan Urip Sumoharjo Makassar, pasca kematian AFA (21), mahasiswa fakultas hukum. 

"Jadi akan ada pengamanan. Saya minta polisi membantu pengamanan. Tadi jam 9 saya telepon asisten kampus untuk minta bantuan paling tidak 1 bulan," kata Basri, saat diwawancara wartawan, di ruan rektorat UMI, Rabu (13/11/2019).

Pihaknya meminta minimal 15 personel kepolisian untuk berjaga di tiga lokasi berbeda yang dianggap menjadi titik rawan di dalam kampus UMI. 

Dengan pengamanan ini, kata Basri, kegiatan perkuliahan serta acara di kampus UMI tetap berjalan.

Ia menegaskan rektorat tidak meliburkan mahasiswa pasca-penyerangan yang dilakukan orang tak dikenal terhadap AFA dan rekannya. 

"Kami sangat berduka karena ini anak kita. Tapi kami semua tetap ingin jalan. Penyidikan hukum jalan, perkuliahan juga jalan," ucap Basri. 

Sebelumnya diberitakan, seorang UMI Makassar berinisial AFA (21) meninggal dunia usai diserang orang tak dikenal (OTK) di sebuah kafe samping kampus, di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukang, Makassar, Selasa (12/11/2019).

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

Ia mengatakan, kejadian ini terjadi sekitar pukul 17.30 Wita di samping Fakultas Hukum UMI. 

AFA sendiri tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum UMI. 

https://regional.kompas.com/read/2019/11/13/15544291/buntut-kematian-mahasiswa-di-kampus-rektor-umi-minta-polisi-berjaga-1-bulan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke