Salin Artikel

Gedung SD Ambruk, Siswa Belajar di Mushala dan Perpustakaan

Mereka terpaksa belajar di mushala dan perpustakaan, pasca ambruknya atap salah satu ruang kelas di SDN Dukuhklopo.

"Hanya untuk sementara, karena ada pekerja yang membersihkan ruangan yang ambruk," kata Kepala SDN Dukuhklopo Trimiyati, saat ditemui Kompas.com di kantornya, Selasa.

Dia menjelaskan, ruang kelas yang ambruk pada bagian atapnya adalah ruangan yang tidak digunakan.

Namun, rusaknya gedung untuk kelas itu berpengaruh pada ruang kelas di sebelahnya.

Gedung yang ambruk berdekatan dengan ruang untuk siswa kelas I dan ruang kelas untuk siswa kelas V.

Pasca ambruknya salah satu gedung, dua ruang kelas terpaksa dikosongkan.

Siswa dari kedua kelas ini dipindahkan sementara agar tidak terganggu aktivitas pekerja yang sedang membersihkan puing-puing dari gedung yang ambruk.

Sejak Senin kemarin, para siswa kelas I dan II belajar di perpustakaan.

Sedangkan, siswa kelas V belajar di mushala sekolah.

Trimiyati menjelaskan, di SDN Dukuhklopo terdapat 196 siswa.

Para siswa tergabung dalam 14 rombongan belajar.

Sebelum ada gedung ambruk, ketersediaan ruangan untuk kelas belajar siswa masih cukup. Ada 14 ruangan dari 15 ruang kelas yang selama ini bisa difungsikan untuk menampung 14 rombongan.

Satu ruang yang akan dikosongkan yakni ruang kelas untuk siswa kelas V yang berdempetan dengan ruang yang ambruk.

Pantauan Kompas.com, ruang kelas yang ambruk berdempetan langsung dengan ruang kelas V.

Tembok dari ruang kelas V menjadi satu dengan ruangan yang ambruk. Demikian pula dengan kayu penyangga atap yang saling menyatu antara ruangan yang ambruk dengan dua ruang kelas lainnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/12/15235591/gedung-sd-ambruk-siswa-belajar-di-mushala-dan-perpustakaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke