Salin Artikel

Penjelasan BMKG soal Angin Kencang Merobohkan Atap Stadion Arcamanik

Hujan dan angin kencang tersebut ternyata merobohkan atap Stadion Arcamanik atau Sarana Olahraga (SOR) Arcamanik di Kota Bandung.

Atap stadion sepak bola yang pernah dipakai saat PON XIX dan Perparnas 2016 ini roboh seketika.

Atap menimpa fasilitas olahraga lainnya seperti lapangan voli pantai di kompleks olahraga tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa terdapat perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan antara wilayah Bandung Bagian Selatan dan Bandung Bagian Utara.

Hal itu menyebabkan terbentuknya lintasan arus kecepatan angin yang kencang dalam jalur sempit di atmosfer (Jetstream).

"Berdasarkan pola sebaran angin lapisan 925 – 700 mb terpantau lintasan Jetstream yang memanjang dari Laut Arafura sebelah selatan Papua hingga Laut Jawa. Kondisi ini menyebabkan peningkatan rata-rata kecepatan angin maksimum harian di antaranya di sebagian besar Jawa Barat," kata Kepala Stasiun BMKG Bandung Toni Sukmawijaya melalui pesan singkat, Senin (11/11/2019).

Toni menjelaskan, data kecepatan angin yang terukur di stasiun Geofisika mengalami peningkatan hingga 17 knot pada jam 15.00 WIB .

Kondisi itu disertai data temperatur yang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari jam 07.00 WIB hingga 14.00 WIB.

"Yaitu hingga 12 derajat celsius yang bisa menyebabkan hujan yang sangat lebat yang berasal dari awan Cumulonimbus (Cb) single sel (Cb tunggal) yang tumbuh di atas wilayah tersebut yang bersifat lokal, yang dapat di sertai angin kencang, petir/kilat," tutur Toni.

Diberitakan sebelumnya, atap pintu timur Stadion Arcamanik roboh.

Saat itu, hujan disertai angin melanda daerah SOR Arcamanik Jalan Pacuan kuda, Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/11/14122411/penjelasan-bmkg-soal-angin-kencang-merobohkan-atap-stadion-arcamanik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke