Salin Artikel

Warga Mojokerto Bersihkan Sungai Ledeng yang Penuh Sampah dan Usus Ayam

Sungai itu dipenuhi banyak jenis sampah, termasuk usus ayam yang menutupi permukaan.

Sungai Ledeng berada di Dusun Sememi, Desa Modopuro, Kecamatan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Sungai yang berfungsi sebagai saluran irigasi itu memisahkan wilayah Dusun Sememi dengan Dusun Bangsri, Desa Modopuro.

"Kami bersama warga gotong-royong membersihkan sampah yang ada di sungai ini," ujar Pj Kepala Desa Modopuro, Rokhiman, saat ditemui di sela-sela kegiatan bersih-bersih Sungai Ledeng, Minggu pagi.

Sejak sepekan lalu, kondisi sungai Ledeng menjadi perhatian banyak kalangan di Mojokerto  karena dipenuhi dengan sampah.

Selain terlihat menjijikkan karena dipenuhi sampah plastik dan limbah usus ayam, aroma tidak sedap juga tercium dari aliran Sungai Ledeng.

Hampir sepanjang 200 meter, permukaan sungai tertutup sampah. Jenis sampah yang mencemari sungai didominasi sampah rumah tangga berupa plastik dan usus ayam.

Namun, kondisi sungai Ledeng berangsur bersih setelah sampah yang menumpuk dikumpulkan dan diangkat.

Pemandangan menjijikkan mulai berkurang. Demikian pula dengan bau tak sedap dari sungai itu perlahan-lahan hilang.

Rokhiman menjelaskan, aksi bersih-bersih Sungai Ledeng merupakan respons atas kondisi sungai yang dipenuhi beragam jenis sampah.

Aksi itu melibatkan warga sekitar sungai, perangkat pemerintahan desa, karang taruna, serta anggota paguyuban pengusaha UMKM di Desa Modopuro. 

"Langkah pertama membersihkan sungai. Langkah berikutnya menjaga sungai ini agar tidak dijadikan tempat membuang sampah atau limbah," ungkap Rokhiman.

Pengelolaan limbah

Dia mengatakan, berdasarkan pembicaraan awal dengan warga, pelaku UKM dan tokoh desa Modopuro, Sungai Ledeng akan dijaga dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat dan menyiapkan sanksi bagi warga yang terbukti membuang sampah ke sungai.

Selain itu, lanjut Rokhiman, pembinaan terhadap pengusaha lokal atau pelaku UKM juga akan dilakukan dengan fokus pengelolaan limbah.

Disebutkan, ada 17 pelaku usaha skala mikro di Desa Modopuro. Mereka terdiri dari perajin tahu, pemotongan ayam, serta pelaku UKM keripik usus.

Diakui olehnya, ada kontribusi limbah dari industri kecil di Desa Modopuro yang mencemari Sungai Ledeng. 

Namun, menurut dia, komposisinya lebih kecil dibanding sampah domestik yang menumpuk di sungai.

"Yang paling banyak justru sampah rumah tangga. Perbandingannya antara 20 dan 80 persen. Delapan puluh persen sampah rumah tangga," ujar Rokhiman.

Dia menambahkan, untuk mencegah kejadian serupa, Desa Modopuro akan segera menerbitkan peraturan desa (Perdes) yang mengatur tentang pengelolaan sampah dan limbah.

Sebelumnya diberitakan, fenomena Sungai Ledeng tertutup sampah dan mengeluarkan bau menyengat menjadi perhatian berbagai kalangan di Kabupaten Mojokerto, sepekan terakhir.

Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan kepolisian setempat menerjunkan tim untuk menyikapi kondisi Sungai Ledeng yang tercemar sampah rumah tangga dan industri rumahan.

Tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Mojokerto beserta tim dari Polres Mojokerto, pada Jumat (8/11/2019), turun ke lokasi sungai yang tercemar.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/10/12255961/warga-mojokerto-bersihkan-sungai-ledeng-yang-penuh-sampah-dan-usus-ayam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke