Salin Artikel

5 Fakta Oknum Guru Cabuli 9 Muridnya di Gudang Sekolah, Modus Hafalan hingga Dilakukan Selama 2 Tahun

KOMPAS.com - Diduga mencabuli sembilan muridnya sendiri A (51), seorang guru sekolah dasar berstatus Apararut Sipil Negara (ASN) di Mesuji Makmur, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel), ditangkap polisi.

Kapolres OKI AKBP Donni Ekas Syahputra mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya, modus pelaku dalam melancarkan aksinya dengan cara memberikan tugas hafalan kepada korban untuk selanjutnya dites.

Saat dites, sambungnya, tidak dilakukan di depan kelas, tapi korban diajak ke gudang sekolah sendiran kemudian cabuli. Aksi bejat ini sendiri sudah dilakukannya selama 2 tahun.

Aksinya terbongkar setelah salah satu orangtua korban ada yang melapor, kalau anaknya telah menjadi korban pencabulan yang dilakukan pelaku.

Sementara itu, A, oknum guru yang diduga melakukan pencabulan terhadap sembilan muridnya membantah telah melakukan perbuatan cabul.

Baca fakta selengkapnya:

Donni mengatakan, A ditangkap polisi atas laporan salah seorang orangtua siswa pada tanggal 28 Oktober, yang mengadu kalau anaknya dicabuli oleh pelaku.

Atas dasar laporan itu polisi dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Ogan Komering Ilir segera melakukan pemeriksaan terhadap korban dan delapan siswa lainnya.

“Dari keterangan sembilan korban itulah polisi lalu bergerak hendak menangkap pelaku. Namun, saat itu pelaku tidak ada di tempat atau sudah meninggalkan desa,” kata Donny, di Mapolres OKI, Kamis (7/11/2019).

 

Donni menjelaskan, modus pelaku dalam melakukan aksi bejatnya adalah dengan memberikan tugas hafalan pada korban untuk selanjutnya dites.

“Namun, saat dites tidak dilakukan di depan kelas, tapi siswa diajak ke gudang sekolah sendiran untuk selanjutnya dilakukan pencabulan," ujarnya.

Usai melakukan perbuatan cabulnya, pelaku selalu mengancam korbannya agar tidak melapor ke orang lain.

 

Saat diperiksa polisi, A bersikeras tidak mengakui apa yang diperbuatnya adalah masuk kategori pencabulan.

Namun, ia mengakui dirinya hanya memeluk dan mencium pipi siswinya, dan perbuatan itu dilakukan tidak melulu berdua dengan siswanya kadang bertiga dengan siswa lain yang turut dipanggilnya ke gudang sekolah.

Menurutnya, apa yang dilakukannya terhadap sembilan muridnya tersebut untuk tujuan penguatan bagi siswanya agar mau belajar.

“Itu semua untuk penguatan saja, penguatan biar anak mau belajar,” kata A, Kamis (7/11/2019).

 

Setelah diamankan polisi, A (51) oknun ASN membantah siswa yang suka dipeluk dan diciumnya berjumlah sembilan orang, menurutnya hanya empat orang siswa yang diperlakukannya begitu.

“Kadang berdua, kadang bertiga, jumlahnya pun bukan sembilan tetapi hanya 4 anak,” katanya bapak dengan tiga anak ini.

 

Donni mengatakan, oknum ASN yang melakukan pencabulan terhadap sembilan siswinya akan mendapat tambahan sepertiga dari ancaman hukuman yang ditetapkan, hal itu dikarenakan pelaku merupakan tenaga pendidik.

Atas perbuatannya, A diancam Pasal 82 ayat 2 juncto 76E Undang-undang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

“Namun, karena pelaku adalah tenaga pendidik maka terhadap pelaku dikenakan tambahan hukuman sepertiga dari ancaman hukuman. Pelaku juga langsung ditahan tanpa ada penangguhan,” katanya.

 

(Penulis : Kontributor Ogan Komering Ilir, Amriza Nursatria | Editor : David Oliver Purba, Robertus Belaminus)

https://regional.kompas.com/read/2019/11/09/12034161/5-fakta-oknum-guru-cabuli-9-muridnya-di-gudang-sekolah-modus-hafalan-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke