Salin Artikel

Bikin Iba, Siswa-siswi SD di Flores, Belajar di Bangunan Darurat Reyot

Bangunan darurat itu beratapkan seng tua, dinding pelepuh bambu, dan berlantai tanah.

Sudah 4 tahun kondisinya bangunan itu sangat memprihatinkan.

Atapnya sudah bocor dan dinding sudah lapuk termakan usia.

Lubang menganga di atap dan dinding bangunan itu. 

Akibatnya, bangunan darurat itu hanya bisa digunakan saat musim kemarau.

Kala musim hujan tiba, siswa-siswi dan guru terpaksa lari ke luar dan bergabung di ruangan yang agak aman.

Di dalam bangunan darurat itu, siswa belajar dengan sarana seadanya.

Meja dan kursi yang sudah usang. Papan tulis hitam yang sudah lusuh. 

Para guru juga masih menggunakan kapur tulis saat mengajar.

Novita Daresta, siswi kelas V SDN Kepiketik mengaku tetap senang meski setiap hari harus belajar di bangunan darurat. 

Novita menyebut, di kala musim kemarau, ia dan kawan-kawannya merasa kepanasan karena kena matahari langsung melewati lubang atap bangunan itu. 

Sementara itu, saat hujan, mereka harus berlari ke ruangan kelas lain yang atapnya masih bagus. 

"Saat hujan kami belajar gabung pak. Bangunan ini tidak bisa dipakai saat hujan," ungkap Novita kepada sejumlah awak media, Jumat (8/11/2019).

"Saya harap pemerintah bisa perbaiki dan perhatikan sekolah ini pak," kata Novita.

"Tolong pak, kami ini belajar di bangunan yang sudah rusak. Saat les, rasa cemas selalu ada. Kami takut bangunan ini ambruk," sambung Novita.

Martha menyebut, bangunan darurat itu sudah tidak layak dipakai untuk aktivias pendidikan. Tetapi, karena keterbatasan ruangan, bangunan itu tetap digunakan.

"Saat kemarau saja bangunan ini digunakan. Kalau hujan sudah tidak bisa lagi. Air hujan masuk melalui lubang atap dan dinding bangunan," ungkap Martha. 

Martha berharap ada perhatian dari pemerintah Kabupaten Sikka agar bisa membangun gedung permanen di sekolah itu. 

"Tolong bapak-bapak dari media muat sekolah kami ini. Mungkin pemerintah tidak tahu makanya belum ada perhatian," ucap Maria penuh harap.

Jarak sekolah ini dari kota Maumere ibukota Kabupaten Silka adalah 30-an lebih kilometer. Kondisi jalan cukup memprihatinkan karena belum beraspal.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/08/15203381/bikin-iba-siswa-siswi-sd-di-flores-belajar-di-bangunan-darurat-reyot

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke