Salin Artikel

Bayi yang Baru Lahir Tewas setelah Dimasukkan ke Mesin Cuci

Seorang ibu tega memasukkan bayi yang baru dilahirkannya ke mesin cuci hingga korban tewas.

Kejadian itu terungkap setelah jenazah bayi dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, untuk dilakukan visum setelah sebelumnya sempat dirawat medis.

Informasi yang dihimpun, pelaku berinisial ST. Ia diketahui merupakan asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di Jalan Telaga, Nomor 9, RT 14, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang.

Bayi itu dilahirkan sendiri oleh ST di dalam kamar mandi pada Senin (4/11/2019) sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah bayinya lahir, pelaku langsung memasukkannya ke mesin cuci.

Rekan ST yang berada di lokasi pun terkejut mendengar adanya suara tangisan bayi. Setelah dicari, asal suara itu ternyata dari mesin cuci.

Bayi tersebut sempat menjalani perawatan di rumah sakit Siloam Palembang, karena kondisi korban kian lemah. Bayi ini akhirnya meninggal dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum.

Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Indra Sakti Nasution mengatakan, dari visum terdapat luka lecet di leher kanan serta atas bibir.

"Bayi ini lahir karena sudah waktunya. Umurnya sudah sembilan bulan, sehingga lahir," kata Indra.

Indra pun tak bisa memastikan penyebab tewasnya bayi tersebut, karena saat ini hanya dilakukan pemeriksaan visum luar.

"Kalau keterangan penyidik tadi, bayi ini ketika lahir dimasukkan dalam mesin cuci. Untuk penyebab tewasnya belum tahu, karena diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Kami hanya pemeriksaan visum luar," ujar Indra.

Sementara itu, di lokasi tempat korban bekerja terlihat tertutup. Para rekan ST enggan berkomentar terkait kejadian tersebut.

"Saya kurang tahu mas, saya baru bekerja di sini. Kalau yang punya rumah orangnya lagi di Jakarta," ucap seorang pria tanpa menyebutkan namanya.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/05/14581651/bayi-yang-baru-lahir-tewas-setelah-dimasukkan-ke-mesin-cuci

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke