Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Alasan Gibran Rela Tinggalkan Bisnis Demi Politik | Tragedi Lubang Bekas Tambang di Kaltim

KOMPAS.com - Sebagai putra sulung Presiden Joko Widodo, langkah Gibran Rakabuming Raka untuk maju dalam Pilkada Kota Solo 2020 tentu menjadi sorotan.

Sempat menyebut dirinya akan jauh dari dunia politik, Gibran akhirnya merubah pandangannya itu. Dirniya menyatakan serius untuk berlaga di Pilkada 2020 nanti .

Sementara itu, berita tentang lubang bekas tambang di Kalimantan Timur yang menelan 35 korban jiwa juga mengundang keprihatinan.

Lokasi lubang bekas tambang tersebut beberapa diantaranya berada di lokasi calon ibu kota negara baru pilihan Presiden Joko Widodo.

Berikut ini berita populer nusantara selengkapnya:

Setelah berkecimpung di dunia bisnis, Gibran akhirnya tergoda untuk ingin menunjukkan kontribusinya kepada masyarakat melalui dunia politiknya.

Hal itu, menurut Gibran, semakin diyakini setelah bertemu dengan Wali Kota Surakarta sekaligus Ketua DPC PDI-P Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo lalu disusul "sowan" ke Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputro.

"Beberapa tahun terakhir ini saya mulai bertemu banyak orang. Saya beranggapan bahwa kalau begini-gini terus, orang yang bisa saya bantu itu cuma ya begini-gini saja," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/11/2019).

"Misal saya punya CSR. Saya punya les Inggris gratis muridnya sudah ribuan. Kalau saya cuma jadi pengusaha, yang bisa saya bantu cuma ribuan saja. Kalau saya bisa masuk politik, yang bisa saya bantu ya kalau di Solo 600.000 orang melalui kebijakan saya," kata dia.

Rahmawati, ibu salah satu korban meninggal tenggelam di lubang bekas tambang, berharap Presiden Jokowi menutup lubang tambang yang ada di Kaltim.

"Kalau Pak Jokowi pindah kantor di Kaltim, tolong ditutup lubang tambang, biar enggak ada ibu-ibu (lagi) yang kehilangan anak seperti saya," kata Rahmawati terbata-bata.

Seperti diketahui, dua wilayah yang ditetapkan sebagai ibu kota negara oleh Presiden Jokowi adalah Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kertanegara, dan Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Kedua lokasi itu juga tak sedikit lubang bekas galian tambang batu bara.

Saat acara wisuda, Enzo Z Allie menjadi prajurit taruna paling "dicari" pada acara wisuda Prajurit Taruna Akademi TNI dan Bhayangkara Dua Taruna Akademi Kepolisian di Lapangan Sapta Marga Akademi Militer (Akmil) Magelang, Kamis (31/10/2019).

Sejumlah warga yang mayoritas keluarga atau kerabat wisudawan saling bergantian meminta foto bersama pemuda keturunan Perancis itu.

Meski Enzo masih berdiri tegap sempurna karena orangtuanya sendiri belum menghampirinya.

"Enzo, minta foto bareng ya," ucap seorang pria berseragam TNI.

Martin Pratiwi menggugat mantan rekan bisnisnya, Ashanty Hastuti alias Ashanty Hermansyah di Pengadilan Negeri (PN) Purwokerto, Jawa Tengah.

Gugatan dengan nomor perkara 66/Pdt.G/2019/PN Pwt tersebut dilayangkan atas dugaan wanprestasi yang dilakukan Ashanty dalam kerja sama bisnis bidang kosmetik.

Humas PN Purwokerto Deny Ikhwan mengatakan, gugatan didaftarkan oleh tiga kuasa hukum penggugat Martin Pratiwi, yaitu Udin Wibowo, Sururudin dan Aditya Setiawan, di PN Purwokerto, Jumat (11/10/2019) lalu.

"Betul, sidang perdana dijadwalkan akan digelar besok Kamis (31/10/2019) di Ruang Sidang Purwoto S Gandasubrata pukul 10.00 WIB," kata Deny saat ditemui di PN Purwokerto, Rabu (30/10/2019).

Dari hasil penelusuran website resmi PN Purwokerto, penggugat menuntut tergugat untuk membayar penggantian biaya, kerugian dan bunga karena perbuatan wanprestasi yang dilakukan tergugat terhadap penggugat dengan total sebesar Rp 14.319.069.006.

Suasana duka mengiringi pemakaman pemain timnas U-16, Alfin Farhan Lestaluhu, di kampung sepak bola Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (1/11/2019).

Ribuan warga dan sejumlah keluarga korban tak kuasa menahan tangis setelah jenazah almarhum mulai dimasukkan ke liang lahat di lokasi pemakaman.

Alfin yang merupakan putra Desa Tulehu itu dimakamkan di pemakaman umum di kawasan Kampung Baru, Desa Tulehu, sekitar pukul 14.20 WIT atau selepas shalat Jumat.

“Jasad almarhum baru saja dimakamkan selesai shalat Jumat tadi. Pemakaman di lokasi pekuburan umum Kampung Baru,” kata paman korban, Said Lestaluhu, kepada Kompas.com saat dihubungi, Jumat.

(Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani, Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton, Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty, Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain, Kontributor Magelang, Ika Fitriana | Editor: David Oliver Purba, Farid Assifa, Khairina, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2019/11/02/06450071/-populer-nusantara-alasan-gibran-rela-tinggalkan-bisnis-demi-politik-tragedi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke