Salin Artikel

Ketika Prajurit TNI Rehab Rumah Kaum Papa

Pria berkulit putih ini berjalan cepat. Tangan kiri jenderal bintang satu ini memegang smartphone. Berjalan cepat menuju rumah berdinding pelepah rumbia. Berukuran 3 x 4 meter.

Siang itu, Brigjen Djaka sebagai ketua tim pengawasan dan evakuasi Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) melihat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di pedalaman Kabupaten Aceh Utara.

Fokusnya, rumah tidak layak huni. Matanya nanar menatap langit-langit rumah beratap rumbia.

Cahaya matahari siang menerabas masuk lewat atap yang bolong. Di rumah itu pula seluruh ruangan menjadi satu. Satu sudut ditempatkan ranjang tempat tidur seadanya.

Itulah rumah Ramlah (50). Wanita paruh baya itu tak mampu merehab rumahnya. Kemiskinan membekap keluarga nun jauh dari pusat kota itu.

“Sehari-hari hanya upahan saya, semuanya saya kerjakan. Demi menghidupi anak saya,” sebutnya haru.

Sesekali tangannya memperkencang kain sarung dipinggang. Matanya berkaca-kaca melihat sejumlah personel TNI memenuhi rumah itu.

Jika hujan, tempias air menembus ke dalam rumah. Ember kecil pun ditempatkan di sejumlah sudut untuk menampung air hujan.

Bagian depan rumah terlihat menganga. Tanpa penutup sama sekali. Janda dua anak itu fokus menata hidupnya.

Suaminya meninggal dunia beberapa waktu lalu. “Uang sedikit saya sisihkan buat sekolah anak. Jadi, buat rumah tak mampu sama sekali,” sebutnya lirih.

Jilbab hijau yang menutup kepalanya sesekali digunakan sebagai penyeka air mata. Bulingan jernih itu menetes di pipi. Menahan haru.

Mendengar kisah haru nan pilu dari Ramlah, Brigjen Djaka terdiam. Ikut terbawa suasana pilu.

“Nanti prajurit TNI yang akan kerja bantu merehab rumah ibu. Sampai layak huni,” kata Brigjen Djaka.

Dia pun izin pamit kembali ke Jakarta. Tim dari Kodim 0103 Aceh Utara yang tergabung dalam satuan tugas TMMD Reguler ke – 106 dua hari kemudian mulai bekerja merehab rumah.

Belasan prajurit TNI berubah menjadi ahli bangunan. Sebagian membongkar dinding rumah yang tidak layak. Sebagian mengaduk semen. Sebagian lainnya bertindak membersihkan seluruh lingkaran rumah.

“Totalnya ada dua rumah yang kita rehab di desa ini,” kata Koordinator Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Kapten Inf Misdianto Kamis (10/10/2019).

Jadi rumah layak huni

Bahkan, Misdianto mengerahkan seluruh personilnya bekerja dari pagi hingga menjelang magrib untuk merombak rumah itu. Menjadi layak huni. Seluruh dinding rumbia diganti papan. Atap juga dirumah menjadi seng.

“Empat hari, rumah ini rampung dikerjakan. Kami sudah serahkan ke Ibu Ramlah. Semoga ini bisa mendukung kegiatan anaknya belajar, terhindar dari tempias hujan dan nyaman,” sebutnya.

Ramlah penuh haru. Dia pun nanar menatap perubahan rumahnya. Di rumah itu pula, jauh di pedalaman Aceh Utara, dia terus menata hidup anak-anaknya. Agar sang buah hati, satu putra dan satu putri, bisa menjadi anak berbakti. Untuk agama. Untuk bangsa.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/30/05300031/ketika-prajurit-tni-rehab-rumah-kaum-papa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke