Salin Artikel

Memburu 2 Tukang Gali Kubur yang Cor Jenazah PNS Kementerian PU

PALEMBANG, KOMPAS.com- Jejak dua tersangka pembunuhan Aprianita (50), PNS Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang, saat ini masih dikejar oleh penyidik Unit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrium) Polda Sumatera Selatan.

Keduanya yakni Nopi dan Amir, yang diketahui merupakan tukang gali kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang.

Mereka ikut terlibat dalam aksi sadis tersebut, lantaran mengecor tubuh korban dan menguburnya secara diam-diam di tempat mereka bekerja, setelah diupah oleh tersangka utama Yudi Tama Redianto (50), pada 9 Oktober 2019.

Namun, meskipun aksi mereka terbilang rapi, petugas akhirnya membongkar kasus pembunuhan itu, setelah berhasil menangkap Yudi.

 

Korban diduga dikubur malam hari

Amir dan Nopi diduga mengubur jenazah Aprianita pada malam hari ketika keadaan di sekitar TPU Kandang Kawat dalam keadaan sepi.

Watoni (50), salah satu penjaga makam di TPU Kandang Kawat mengatakan,lokasi tempat jenazah Aprianita dimakamkan merupakan tanah kosong yang biasa dilewati para peziarah makam.

Menurut Watoni, ia menduga korban dikuburkan pada malam hari antara pukul 21.00WIB dan 22.00 WIB.

Sebab, pada waktu tersebut seluruh pekerja makam di TPU Kandang Kawat telah pulang.

"Kalau sore sampai habis magrib masih ada orang. Kalau saya kira di atas jam sembilan malam dia kuburkan,"ujarnya.

Warga mulai menaruh rasa curiga kepada Nopi, lantaran ia tak kunjung bekerja sejak 9 Oktober 2019. Seluruh rekannya pun tak mengetahui dimana keberadaannya. Namun, kondisi pondok, seluruh alat kerjanya masih ada disana.

"Biasanya pagi sudah ada. Tapi sejak waktu itu dia tidak keluar. Awalnya kami sudah curiga waktu polisi datang mencarinya. Kami kira ada apa. Baru tahu kalau kejadian kemarin,"ucapnya.

Polisi terbitkan DPO

Polda Sumatera Selatan dalam waktu dekat akan menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) untuk memburu Nopi dan Amir.

Foto keduanya pun nantinya disebar ke seluruh polsek serta media sosial untuk membatasi ruang gerak mereka.

Kepala Bidang Hubungan Masyrakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi mengatakan, penyidik sebelumnya telah menyisir ke seluruh wilayah Sumsel untuk mencari keberadaan Amir dan Nopi. Namun petugas tak mendapatkan petunjuk baru.

Petugas menduga jika mereka telah kabur keluar wilayah Sumsel untuk menghindari kejaran petugas.

"Saya belum dapat fotonya. Kemungkinan setelah dapat akan langsung diterbitkan DPO. Rencananya hari ini diterbitkan.Nopi dan Amir berperan mengubur korban. Keduanya merupakan tukang gali kubur di TPU tersebut," kata Supriadi.

Diupah Rp 11 juta 

Nopi dan Amir diupah sebesar Rp 11 Juta oleh tersangka Yudi untuk menguburkan jenazah Aprianita di TPU Kandang Kawat, Palembang.

Hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik terhadap tersangka usai aksi itu terbongkar.

Yudi sebelumnya mengaku menyiapkan uang Rp 15 Juta setelah disarankan oleh Nopi. Di mana, ia menyebutkan sempat curhat kepada pamannya itu karena memiliki utang Rp 145 juta kepada korban.

Setelah disepakati, Nopi mengajak rekannya Amir dan Ilyas (26) untuk ikut beraksi.

Ilyas pun berperan sebagai eksekutor yang menjerat leher korban setelah lemas usai meminum air bercampur obat tetes mata.

"Setelah aksinya berjalan lancar, Ilyas dikasih uang Rp 4 juta. Untuk Nopi dan Amir Rp 11 juta," kata Kepala Bidang Hubungan Masyrakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi.

Usai mengubur jenazah korban, Amir dan Nopi pun menghilang dan tak lagi diketahui dimana keberadaannya.

Sementara, petugas akhirnya berhasil menangkap Yudi sebagai otak pelaku dan Ilyas sebagai eksekutor.

 

Nopi residivis kasus pembunuhan di Lapas Nusakambangan

Latar belakang tersangka Nopi akhirnya lambat laun terbongkar. Meski berprofesi sebagai tukang gali kubur, ia ternyata pernah terjerat dengan kasus yang sama dan mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan.

Usai menjalani masa tahanan, Nopi pun memilih pulang ke Palembang dan bekerja sebagai tukang gali kubur.

"Informasinya memang benar dia terlibat kasus pembunuhan dan ditahan di Lapas Nusakambangan. Kita akan koordinasi dengan pihak terkait untuk mencari tahu lebih detil,"kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Senin (28/10/2019).  

Supriadi menerangkan, Yudi sebelumnya sempat berkilah jika telah membunuh korban. 

Setelah beberapa alat bukti ditemukan, seperti rekening koran serta ponsel tersangka, ia akhirnya mengakui perbuatannya tersebut.  

"Tersangka tidak dapat berkilah lagi, setelah penyidik mendapatkan bukti ada transaksi antara korban dan pelaku. Dia akhirnya mengakui. Motifnya sampai sekarang adalah utang. Di mana pelaku menipu korban untuk membeli mobil sebesar Rp 145 juta," jelas Kabid.  

Awal mula kasus

Aprianita (50), PNS di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang, ditemukan tewas mengenaskan dengan tubuh dicor, Jumat (25/10/2019).  

Informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula pada (9/10/2019).

Pihak keluarga korban membuat laporan jika Aprianita telah menjadi korban penculikan.  

Setelah mendapatkan laporan tersebut, petugas lalu melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa saksi.  

Namun, setelah mendapatkan petunjuk, petugas melakukan penggalian di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang. 

Jenazah Aprianita pun akhirnya ditemukan di TPU tersebut dengan kondisi dicor disamping makam.

Usai penemuan tersebut, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/29/05113581/memburu-2-tukang-gali-kubur-yang-cor-jenazah-pns-kementerian-pu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke