Salin Artikel

Tempeleng 10 Siswa, Motivasi Berujung Jeruji Besi: Saya Khilaf...

"Kejadiannya benar-benar khilaf karena selama hidup saya baru kali ini melakukan perbuatan dengan tangan. Karena sama sekali tidak pernah," kata Agus saat rilis di Mapolres Malang Kota, Sabtu (19/10/2019).

Agus mengaku baru pertama kali melakukan pemukulan saat seminar sedang berlangsung.

"Kejadiannya benar-benar khilaf karena selama hidup saya baru kali ini melakukan perbuatan dengan tangan. Karena sama sekali tidak pernah," katanya.

Saat rilis Agus bercerita bahwa ia mengajar siswa agar membuka pola pikir, sebagai dasar motivasi enterpreneur.

Saat seminar, hal yang pertama yang ia lakukan adalah mengajarkan anak untuk berani bertanya. Ia juga meminta siswa yang duduk di belakang agar pindah ke depan.

Tapi ternyata, tidak ada siswa yang menuruti permintaannya.

Agus pun memilih melanjutkan seminar. Saat acara berlangsung, Agus mendapati siswa yang tertidur.

Namun Agus tetap berbicara, hingga ia mendapati kembali siswa yang tidur.

Siswa itu pun lantas dihukum duduk di depan.

"Saya diminta untuk ke tengah. Ternyata di belakang juga ada yang tertidur. Dari situ, saya masih logika, logika saya masih jalan, nalar saya masih jalan. Saya hukum untuk duduk di panggung supaya tidak tidur. Ada dua anak saya minta duduk di depan. Tetap saya lanjutkan," jelasnya.

Ia kemudian meminta siswa yang duduk di belakang untuk maju. Saat itu lah, Agus memberikan pernyataan bahwa siswa tidak boleh terrtawa.

"Kalau ada yang salah, jangan ditertawain. Saat operatornya adalah gurunya itu nulis salah, diketawain. Sebelumnya pernah ngomong kalau tertawa nanti saya pukul mulutnya. Nah saat itu lah saya khilaf," katanya.

"Atas nama pribadi, Agus Setiyawan, saya mohon maaf khususnya yang pertama ke 10 siswa SMK Muhammadiyah Malang. Permohonan yang teramat sangat sudah saya sampaikan saat akhir acara dan berikutnya karena saya merasa bersalah lagi saya kembali lagi ke aula SMK untuk dipertemukan dengan 10 siswa juga, dan juga sudah minta maaf lagi," kata Agus di Mapolres Malang Kota,

Iaj uga menyampaikan permintaan maaf kepada pihak SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang.

Agus mengaku menyesal karena "Seminar Motivasi Berwirausaha" yang menghadirkan dirinya sebagai motivator berujung pada kasus hukum.

"Berikutnya permohonan maaf kepada pihak SMK Muhammadiyah 2 Malang, khususnya ke Bu Nur kepala sekolah. Berikutnya Pak Wakil Kepala Sekolah Pak Agus. Yang namanya juga sama. Berikutnya, kepada Bu Riris yang selama ini selalu menghubungi saya untuk meminta siswa didiknya supaya seperti anak-anak magang yang ada di tempat saya. Karena saya bisa menjadikan siswa-siswa magang bisa berjualan di online. Oleh sebab itu saya diminta untuk mengajarkan," jelasnya.

Agus juga mengaku memiliki siswa didik yang magang terhadapnya.

"Karena menggunakan anak magang SMK, saya sudah mulai 2008 sampai 2019. Dan mengajar di SMK sudah cukup banyak dan ngajar di universitas sudah cukup banyak," katanya.

Saat ini Agus sudah berstatus tersangka dan sudah ditahan di Mapolres Malang Kota.

SUMBER: KOMPAS.com (Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor: Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2019/10/20/06060061/tempeleng-10-siswa-motivasi-berujung-jeruji-besi--saya-khilaf-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke