Salin Artikel

Tuturangiana Andala, Tradisi Warga Pulau Makassar Mengetuk Pintu Rezeki di Laut

Tradisi memberi sesajen ini digelar dengan tujuan membuka pintu – pintu rezeki dari laut untuk masyarakat Puma yang mayoritas pekerjaannya adalah nelayan.

“Selain itu, mengambil niat utuk menolak bala terhadap ancaman-ancaman bahaya dari laut ketika beraktivitas di laut,” kata seorang Ketua Adat Puma, Armudin, saat ditemui disela-sela kegiatan ritual di Puma, Senin (14/10/2019). 

Kegiatan digelar masyarakat adat Puma sejak masa abad I8 Masehi.

Sajikan sesajen ke laut

Tradisi ini dimulai ketika puluhan lelaki yang menggunakan jubah adat Buton berjalan sambil membawa empat buah tempat sesajen. 

Kemudian mereka masuk ke dalam tenda yang di dalamnya telah ada tokoh adat, dan pemerintah daerah. 

Sesajen yang terbuat dari batang bambu ini kemudian diletakan di depan orang banyak dan kemudian diletakkan beraneka macam kue kering khas Buton di atas tempat sesajen. 

Seekor kambing disembelih dan darahnya kemudian dimasukkan ke dalam gelas dari batang bambu. 

Gelas dari batang bambu itu kemudian  diletakkan di dalam tempat sesajen bersama buah kelapa merah muda.

Keempat sesajen yang telah berisikan kue kering dan darah kambing tersebut kemudian dibawa ke laut dengan menggunakan perahu warga. 

Keempat sesajen tersebut kemudian diletakan keempat penjuru mata angin di laut yang dianggap keramat oleh warga nelayan Puma.

Jadi daya tarik wisata

Tradisi ritual tuturangiana andala ini menjadi daya tarik bagi pengunjung, seperti seorang pengunjung dari Kabupate Buton, Yasir. 

Ia mengaku tertarik ingin melihat lebih dekat dengan tradisi ritual ini.

“Saya hanya membacanya di group WA, ada ritual tradisi ini, sehingga saya jadi tertarik ingin melihatnya," kata dia.

"Dan saya lihat tradisi ini sudah lama dijalankan dan pemerintah sangat mendukung. Ini bagus sekali.” 

Ia berharap tradisi seperti ini, masih terus terjaga dan dilestarikan oleh warga Puma sendiri. 

https://regional.kompas.com/read/2019/10/15/09132591/tuturangiana-andala-tradisi-warga-pulau-makassar-mengetuk-pintu-rezeki-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke