Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Fakta Pelaku Penusukan Wiranto | Keluarga Tinggal di Gubuk Mirip Kandang Ayam

SA sempat berangkat ke Malaysia setelah berpisah dengan istrinya yang pertama, Netty.

Sementara di Pontianak, sepasang suami istri harus tinggal di gubuk berdinding seng bekas mirip kandang ayam di Jalan Tani, Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Keluarga ini merupakan warga asli Siantan Hulu, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Mereka terpaksa pindah ke gubuk itu setelah rumah lama mereka dijual bapak mertuanya 2 bulan lalu.

Berita tersebut mendapatkan perhatian banyak pembaca.

Berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:

Saat muda, SA dikenal pintar dan cerdas. Dia menyelesaikan kuliahnya di fakultas hukum di salah satu universitas ternama di Sumatera Utara.

Kala itu, SA dan keluarganya tinggal di Jalan Alfakah, Kelurahan Tanjung Mulia, Hilir, Kecamatan Medan Deli.

Saat usianya 27 tahun, SA menikah dengan istrinya yang pertama yakni Netty pada 1995. Sayangnya pernikahan tersebut hanya bertahan 3 tahun.

Setelah itu, SA pergi ke Malaysia selam lima bulan. Sepulang dari Negeri Jiran, perilaku dan penampilan SA berubah menjadi lebih agamis.

SA disebut juga rajin ke mushala untuk mengisi pengajian. Namun, SA menarik diri karena ceramah yang disampaikan tidak disukai warga.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya SA membuka depot air hingga rental PlayStation.

Namun, semua bisnisnya gagal. Ia pun bekerja serabutan.

 

Sang suami, SA kelahiran 1968 dan saat ini berusia 51 tahun. Sedangkan istrinya, FA lahir di Brebsa pada tahun 1999. Saat ini usia FD 20 tahun.

Beda usia pasangan suami istri yang tinggal di rumah kontrakan di Desa Kampung Sawah, Pandeglang adalah 31 tahun.

SA disebutkan pernah menikah dan memiliki dua anak perempuan.

SA menikahi FD pada Agustus 2019 lalu.

 

Mereka merupakan warga asli Siantan Hulu, Kota Pontianak, Kalimantan Barat dan terpaksa pindah ke gubuk itu setelah rumah lama mereka dijual bapak mertuanya 2 bulan lalu.

Lena, sang ibu, enggan menceritakan prihal itu lebih jauh. Menurut dia, alasan mereka memilih tinggal di gubuk itu lantaran keterbatasan ekonomi.

"Suami kerja serabutan. Anak 4 orang. Jadi saya bersama suami buat rumah di sini," kata Lena, Jumat (11/10/2019).

 

Meski usulan exit tol diapresiasai oleh presiden, namun hingga saat ini belum ada kepastian kapan pembanguan exit tol di Magetan dilakukan.

“Komitmen beliau tetap, mudah-mudahan tinggal nunggu waktulah. Tinggal PU PR kan proses itu perlu waktu,” ujar Suprawoto, Kamis (10/10/2019).

Meski belum ada kepastian kapan exit tol akan dibangun di Magetan oleh pemerintah, namun Suprawoto memastikan telah menyiapkan kebutuhan pendukung seperti jalan utama menuju pintu exit tol.

 

Dariyanto mengatakan, suasana di lokasi kejadian saat itu sangat riuh dengan teriakan warga melihat situasi yang terjadi.

Ketika Wiranto dibopong ke mobil, dia mengambil posisi mengamankan rombongan. Namun, dari arah belakang, tiba-tiba seperti ada yang menusuk punggungnya.

"Punggung saya ditusuk dari belakang, seperti ada tusukan, saya berbalik arah. Akhirnya terlihat yang menyerang saya. Saya enggak tahu karena pisaunya itu tertutup kain hitam," kata Dariyanto kepada wartawan di RS Sari Asih, Kota Serang, Jumat (11/10/2019).

SUMBER: KOMPAS.com (Rachmawati, Hendra Cipta, Sukoco, Acep Nazmudin)

https://regional.kompas.com/read/2019/10/12/06560071/-populer-nusantara-fakta-pelaku-penusukan-wiranto-keluarga-tinggal-di-gubuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke