Salin Artikel

Semen Langka di Aceh, Pembangunan dengan Dana Desa Terhenti

Akibatnya, pembangunan dengan menggunakan dana desa terhenti.

Kepala Urusan Umum, Desa Rawang Itek, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Abdul Rafar, Jumat (10/10/2019), menyebutkan, saat ini desanya mengalokasikan pembangunan parit desa.

“Terpaksa dihentikan karena semen tidak ada di toko. Jika pun ada jumlahnya tidak cukup juga kita gunakan untuk pembangunan. Kita perlu 100 sak, hanya tersedia lima sak,” kata Abdul Rafar.

Menurutnya, berdasarkan informasi dari kecamatan lainnya, proyek pembangunan dengan dana desa juga terpaksa dihentikan.

Hal yang sama dikeluhkan pengembang rumah bersubsidi, Wahyuddin Albra di Lhokseumawe. Menurutnya, saat ini tidak ada pasokan semen di Krueng Geukuh, Kabupaten Aceh Utara.

“Gudang di Krueng Geukuh juga kosong semennya. Jadi sangat mahal. Kami susah mendapatkan pasokan semen itu. Padahal butuh banyak,” terangnya.

Saat ini, harga jual semen merek Andalas mencapai Rp 56.000 per sak, sedangkan semen merek merah putih dijual Rp 54.000 per sak.

“Itu harga di pengecer. Itu pun barangnya tidak ada,” katanya.

Dia berharap Pemerintah Aceh segera memanggil produsen semen untuk provinsi itu. Sehingga segera ada solusi kelangkaan semen di Aceh.

“Pemerintah harus segera turun tangan. Jika tidak, target tahunan kita tidak akan tercapai,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/11/17290711/semen-langka-di-aceh-pembangunan-dengan-dana-desa-terhenti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke