Salin Artikel

Volume Semburan Minyak dan Gas di Rumah Warga di Surabaya Meningkat

SURABAYA, KOMPAS.com - Volume semburan lumpur bercampur minyak di kompleks Perumahan Kutisari Indah Utara III kembali meningkat, setelah sebelumnya sempat mengecil.

Tak hanya mengeluarkan lumpur bercampur minyak, namun semburan juga bercampur dengan gas dan air.

Camat Tenggilis Mejoyo Ahmad Daya Prasetyono membenarkan bahwa bahwa terdapat peningkatan volume semburan di lokasi kejadian.

Di pusat semburan minyak itu, bahkan mengeluarkan gelembung air dan minyak yang terus mengalir.

"Ada peningkatan volume (di lokasi semburan minyak), tapi tidak sebesar yang pertama (terjadi). (Volume) sempat naik, turun, sekarang naik lagi," kata Ahmad, Kamis (10/10/2019).

Ketua Ikatan Ahli Geologi Jawa Timur Handoko Teguh Wibowo menyampaikan, terdapat perubahan debit yang menyebabkan semburan minyak meningkat.

Semburan yang keluar merupakan gas, air dan minyak yang tercampur.

"Ia, debit atau volume (semburan) bertambah dibanding tiga hari sebelumnya. Nah, yang kelihatan berbuih itu gas, yang berwarna kecoklatan itu minyak, dan yang warna putih air, semua bercampur," ujar dia.

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur mengusulkan pengadaan separator sebagai alat penetralisir material gas dan minyak yang keluar dari halaman rumah warga di Surabaya, Jatim.

Namun, pengadaan separator bisa terwujud jika Pemkot Surabaya menyatakan semburan minyak dan gas di halaman rumah warga di Jalan Kutisari Utara III Surabaya memerlukan penanganan darurat.

"Berbekal surat keterangan Pemkot Surabaya tersebut, maka BPBD Jatim akan melakukan pengadaan separator," kata Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Setiajid, Rabu (9/10/2019).

Menurut Setiajid, separator berfungsi sebagai pemisah antara air, minyak dan gas. 

Setiajid mengatakan, jika material masuk ke separator, maka secara otomatis zat akan terpisah, dan dapat disalurkan melalui kanal-kanal yang tersedia.

"Air bisa diolah menjadi air yang memiliki baku mutu, dan gas bisa untuk memasak," kata Setiajid.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/10/15043851/volume-semburan-minyak-dan-gas-di-rumah-warga-di-surabaya-meningkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke