Salin Artikel

Kakak Hamili Adik Kandung, Berawal dari Curhat soal Bullying hingga Merasa Nyaman

Mereka tinggal di Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Sebelumnya, TA tinggal dan bekerja di Balikpapan.

Semenjak pindah ke Kutai Timur awal 2018, TA sebagai buruh kelapa sawit mulai tinggal serumah dengan adiknya.

Mereka tinggal bersebelahan dengan orangtua.

Hasil penyidikan Satreskrim Polres Kutim, selain TA tak menahan hawa nafsu, dirinya juga mengakui adiknya cantik.

Lama-kelamaan menjadi suka dan sayang. Ditambah sang adik sering curhat jika habis di-bully oleh sesama teman sekolah karena ekonomi keluarga kurang mampu.

Ternyata, pengalaman itu juga dirasakan TA saat sekolah dulu.

"Jadi ada kecocokan cerita saat adiknya curhat karena sama-sama jadi korban bullying," ujar Kasat Reskrim Polres Kutim, AKP Ferry Putra Samodra, saat dikonfirmasi, Rabu (9/10/2019).

Pengalaman itu membuat adiknya pun lama-kelamaan merasa nyaman dengan kakaknya.


Ditambah TA sering memenuhi kebutuhan biaya adiknya selama sekolah.

Saat TA mengajak berhubungan badan, adiknya sempat menolak. TA kemudian mengancam tak memenuhi kebutuhan atau membiayai sekolah adiknya.

Hingga adiknya luluh dan mau berhubungan badan.

Hubungan itu dilakukan berkali-kali sejak akhir 2018 hingga akhirnya hamil.

Hubungan terakhir dilakukan September 2019.

Dalam rentang waktu itu, TA mengaku kadang ia diminta oleh adiknya berhubungan badan.

Kedua orangtua mereka tak menaruh curiga karena selama menjalin hubungan keduanya tampak biasa. Tak menonjol mesra layaknya pacaran.

Hubungan terlarang ini terbongkar setelah hasil chek rumah sakit, sang adik hamil.

B dibawa ke rumah sakit oleh Ibu RT yang juga tetangganya karena merasa curiga.

B selalu beralasan sakit kista. Saat usia kandungan menanjak lima bulan, ada perubahan pola hidup B. Ia jarang keluar rumah.


Ferry mengatakan pelaku sudah mengakui perbuatannya.

Tinggal bersama orangtua

Setelah informasi B dihamili kakaknya terbongkar, ketua RT setempat membawa B untuk lapor polisi.

Laporan polisi masuk pada Kamis (3/10/2019) dengan nomor LP/119/X/2019/Kaltim/Res Kutim.

Dua hari setelah laporan masuk atau Sabtu (5/10/2019), pelaku ditahan.

Ferry mengatakan, orangtua dan keluarga pelaku dan korban tak bisa berbuat apa-apa setelah mendengar kabar ini.

"Mereka kaget, tapi mau bagaimana kejadian sudah terjadi," ungkap Ferry.

Saat ini korban tinggal bersama orangtua dan menjalani masa kehamilannya. Orangtua keduanya bekerja serabutan.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/09/13582681/kakak-hamili-adik-kandung-berawal-dari-curhat-soal-bullying-hingga-merasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke