Salin Artikel

Siap-siap, Semarang Akan Alami Hari Tanpa Bayangan

Fenomena tersebut terjadi ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhi mengatakan, hari tanpa bayangan atau istilahnya kulminasi, terjadi saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama.

"Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri," ujar Setyoajie kepada Kompas.com, Senin (7/10/2019).

Penyebab hari tanpa bayangan terjadi karena bidang ekuator bumi atau bidang rotasi bumi tidak tepat berhimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi bumi.

Sehingga posisi matahari dari bumi akan terlihat berubah terus sepanjang tahun antara 23,5o LU s.d. 23,5o LS.


Hal ini disebut sebagai gerak semu harian matahari.

Kendati demikian, fenomena hari tanpa bayangan adalah fenomena biasa yang kerap terjadi hampir setiap tahun.

Sehingga, bisa dipastikan tidak berbahaya bagi masyarakat dan bukan pertanda apapun.

Setyoajie menjelaskan selain di Semarang, fenomena hari tanpa bayangan terjadi pula di seluruh wilayah di Jawa Tengah.

Namun, fenomena ini terjadi pada hari dan waktu yang berbeda-beda

"Untuk wilayah Jawa Tengah, waktu kulminasi utama bervariasi mulai dari tanggal 11 Oktober 2019 hingga 13 Oktober 2019 di 35 kabupaten/kota. Fenomena ini bisa dilihat apabila cuaca sedang cerah," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/07/14254011/siap-siap-semarang-akan-alami-hari-tanpa-bayangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke