Salin Artikel

Kronologi Penyelamatan 13 Pendaki di Gunung Raung, Sempat Kembali Naik Saat Ada Kebakaran di Jalur Pendakian

Berdasar keterangan yang dihimpun, mereka ditemukan saat operasi pencarian hari kedua pada Sabtu (5/10/2019), pukul 03.30 WIB di Pos 4.

Mereka mendaki Gunung Raung melalui jalur Kalibaru, Jawa Timur.

Proses penyelamatan para pendaki--tujuh di antaranya warga negara Singapura--berlangsung dramatis karena di jalur pendakian masih ada titik api.

Dilansir dari Tribunnews.com, Asnawi Suroso, Koordinator Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos SAR Jember mengatakan guide dan porter para pendaki berani mengambil keputusan yang tepat, yakni melewati bekas kebakaran hingga bertemu dengan tim SAR.

Saat itu kondisi cuaca tidak mendukung dan terjadi badai.

"Boleh dibilang badai sehingga summit mereka terlambat. Mereka baru bisa summit itu menjelang sore," kata Asnawi.

Setelah mencapai puncak, para pendaki turun untuk menuju ke Camp 7 untuk menginap. Saat itulah mereka terjebak karena ada kebakaran di jalur pendakian.

Mereka pun memutuskan kembali naik ke arah puncak sekitar pukul 15.00 WIB.

"Itu keputusan yang benar. Kalau di situ terus bisa berbahaya apalagi memaksa melintas, sementara masih terjadi kondisi kebakaran," jelas Asnawi.

Mereka baru turun saat api di jalur pendakian mulai padam. Para pendaki menginjak bara api dan mengalami luka bakar tingkat satu.

"Panas tapi tidak terasa, tidak parah. Hanya saat mandi terasa perih," katanya.

Mereka kemdian bertemu dengan tim SAR di Camp 4 sekitar pukul 03.00 WIB.

Asnawi bercerita bahwa salah satu pendaki perempuan mengalami trauma. Hal tersebut terlihat saat dia dievakuasi ke Camp 1.

Sebelum melakukan evakuasi, tim SAR sudah berencana mengevakusi para pendaki melalui jakur alternatif, yakni jalur Glenmore.

Namun mereka terus berkomunikasi dengan guide dan porter menggunakan HT.

"Porter melaporkan, kami belum bisa turun karena kondisi terbakar dan terjebak sehingga kami evakuasi ke atas untuk naik," katanya.

Asnawi mengatakan evakuasi tersebut adalah evakuasi pertama kali pendaki warga negara asing di Gunung Raung.

"Kendala hampir tidak ada. Porter dan guide bisa berbahasa Inggris semua. Sedangkan satu di antara tujuh warga negara Singapura itu bisa berbahasa Indonesia."

Karena medan yang cukup terjal, pendaki harus memiliki skill lebih khususnya keahlian memasang tali pengamanan.

Aswani menjelaskan para pendaki Gunung Raung wajib didampingi guide dan porter yang pengalaman, karena untuk menuju Puncak Sejati Raung harus menggunakan alat mountainerring.

"Karena kekhususan itu siapapun pendaki harus siap menghadapi kondisi Gunung Raung. Ada atau tidak ada kebakaran, SOP-nya seperti itu. Kesimpulannya, 13 orang pendaki itu memang siap," jelasnya.

Ia berpesan kepada para pendaki yang berencana ke Gunung Raung, Arjuno, Semeru, dan Ijen untuk mencari informasi terlebih dahulu sebelum mendaki.

"Untuk pendaki yang hendak ke Gunung Raung, Arjuno, Semeru, termasuk Ijen, tolong hati-hati. Apalagi saat terjadi kebakaran. Pastikan mendapat informasi yang lengkap, jangan asal menjadwalkan lalu berangkat," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Menegangkan Evakuasi 7 WNA Singapura, Perempuan Pendaki Paling Alami Trauma

https://regional.kompas.com/read/2019/10/07/10400061/kronologi-penyelamatan-13-pendaki-di-gunung-raung-sempat-kembali-naik-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke