Salin Artikel

Tengkorak Manusia dan Runtuhan Menara Ditemukan di Situs Kuno Jombang

JOMBANG, KOMPAS.com - Para arkeolog menemukan fragmen yang diduga merupakan tengkorak manusia di area petirtaan kuno di Jombang, Jawa Timur. 

Fragmen yang diduga tengkorak manusia itu ditemukan saat tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, melakukan ekskavasi situs petirtaan kuno yang ada di dasar sendang Sumberbeji.

Petirtaan kuno yang ditemukan di dasar sendang Sumberbeji, berada di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho mengungkapkan, sejak Selasa (1/10/2019) lalu, pihaknya melakukan ekskavasi tahap kedua di petirtaan kuno yang ada di dasar sendang Sumberbeji.

Saat melakukan ekskavasi, para arkeolog menemukan puluhan keping pecahan porselin, 2 jaladwara dari batu andesit, runtuhan bekas menara, serta fragmen yang diduga sebagai tengkorak manusia.

Wicaksono mengatakan, fragmen yang diduga tengkorak manusia itu ditemukan di bawah runtuhan menara. Struktur bangunan menara itu diyakini menjadi bagian tak terpisahkan dari petirtaan.

Posisi menara yang runtuh, sebelumnya diduga berada di sisi barat bangunan petirtaan.

Lokasi persisnya berada di tengah agak ke barat di antara arca garuda dan ujung saluran air kuno yang tersambung dengan bangunan petirtaan.

"Posisi jaladwara itu berada di bawah runtuhan menara. Di bawah menara juga kita temukan indikasi atau dugaan tengkorak manusia yang ditemukan kemarin, Jumat sore," kata Wicaksono, saat ditemui Kompas.com, Sabtu (5/10/2019).

Untuk memastikan bahwa fragmen yang ditemukan tersebut merupakan tengkorak atau bukan, pihaknya melibatkan tim ahli dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

"Tadi pagi sampelnya diambil oleh tim dari Universitas Airlangga. Tim itu akan meneliti dan membuktikan apakah itu tengkorak manusia atau bukan," kata Wicaksono.

Hingga Sabtu, lanjut Wicaksono, para arkeolog dan tim ekskavasi dari BPCB Jawa Timur, menemukan fragmen yang diduga tengkorak manusia di 4 titik.

"Kami menemukan indikasi tengkorak manusia di 4 titik yang berbeda. Bentuknya bulatan, cuma sudah fragmentaris," ungkap dia.

Peninggalan Majapahit

Dari hasil ekskavasi yang masih berlangsung hingga 10 Oktober 2019, gambaran bentuk petirtaan kuno di Sumberbeji, Jombang, Jawa Timur, mulai terlihat. 

Ukuran bangunan memiliki luas 18 x 20 meter. Di tengah bangunan petirtaan terdapat bangunan persegi dengan ukuran masing-masing sisi, 3,8 meter.

Di sebelah barat bangunan tersebut, terdapat arca burung garuda yang masih menempel kuat pada dinding bangunan petirtaan kuno.

Lalu, di sebelah utara dari arca burung garuda, terdapat saluran air yang membentang dari arah barat. Saluran air kuno tersebut tersambung dengan bangunan petirtaan.

Wicaksono mengungkapkan, pihaknya belum menemukan petunjuk baru terkait dengan masa bangunan kuno tersebut.

Namun, dari dimensi bata, pihaknya meyakini jika petirtaan kuno itu dibangun para era kerajaan Majapahit.

"Dari tekstur bata, ini dibangun pada masa Majapahit. Tapi kami masih hati-hati untuk menentukan masa bangunan ini dibuat," ujar dia.

Ditambahkan, selama ekskavasi situs petirtaan kuno di Sumberbeji Jombang, pihaknya menemukan 10 arca jaladwara, 4 fragmen tengkorak manusia, pecahan porselin dari Tiongkok serta arca burung garuda.

"Dua jaladwara kami temukan pada ekskavasi tahap kedua ini. Pada ekskavasi yang pertama lalu, kami temukan 8 jaladwara dan arca burung garuda," ungkap Wicaksono.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/05/20380771/tengkorak-manusia-dan-runtuhan-menara-ditemukan-di-situs-kuno-jombang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke