Salin Artikel

Kronologi Hilangnya Seorang Nelayan di Perairan Pangandaran

Ketua Rukun Nelayan (RN) Bojong Salawe, Nanang Junaedi menjelaskan, korban terempas gelombang saat akan membantu perahu rekannya yang nyaris tenggelam karena mengangkut ikan cukup banyak.

"Sebenarnya korban hendak menolong," jelas Nanang saat ditemui di sela pencarian korban di Muara Bojong Salawe, Rabu sore (2/10/2019).

Dia mengatakan, saat kejadian, dua perahu beriringan hendak memasuki muara Bojong Salawe.

Satu perahu bernama Honda Jazz penuh terisi ikan.

"Satu perahu (Jaya Abadi) kosong, karena nelayannya hanya memancing ikan (tidak menjaring)," jelas Nanang.

Menurut dia, nelayan di perahu kosong itu diajak pulang oleh rekannya yang menghasilkan banyak ikan usai menjaring. Nelayan yang hanya memancing diajak menurunkan ikan di pelabuhan.

Di perjalanan pulang, perahu Jaya Abadi sudah memasuki muara terlebih dahulu. Namun perahu Honda Jazz mengalami masalah.

"Perahu terendam air karena banyak memuat ikan. Jaring di atas perahu terbawa air hingga melilit kipas mesin. Mesin mati," kata Nanang.

Nelayan di perahu Honda Jazz meminta tolong kepada rekannya di perahu Jaya Abadi. Saat itu, korban turun untuk memberikan pisau kepada rekannya di perahu yang mengalami masalah.

"Pisau akan dipakai untuk memotong jaring. Korban berenang. Namun belum sampai di perahu yang trouble, korban terhempas gelombang. Kebetulan arus di muara sangat kencang," jelas Nanang.

Menurut dia, sampai Selasa sore korban belum ditemukan.

"Kita akan mencari sampai ketemu," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/02/17170651/kronologi-hilangnya-seorang-nelayan-di-perairan-pangandaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke