Salin Artikel

360 Ekor Burung Kolibri Akan Diselundupkan ke Jakarta

Saat dilakukan pemeriksaan, burung mungil bernama latin Trochilidae yang dimuat dalam sembilan sangkar itu tidak dilengkapi dokumen resmi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) maupun balai kesehatan pelabuhan.

Ratusan burung kolibri tersebut diturunkan petugas dari atas kapal dan dibawa ke kantor Wilker Pangkalbalam untuk dilakukan pemeriksaan.

"Burung dalam box tersebut berjenis Kolibri yang kemudian dilabel dan disegel karantina," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Pangkal Pinang, Saifuddin Zuhri, Minggu.

Dia menuturkan, pengungkapan kasus ini bermula dari pemeriksaan petugas terhadap truk yang tertutup terpal plastik di pelabuhan.

Di dalam truk ditemukan burung kolibri dalam sembilan sangkar, perabotan dan sepeda motor.

Semua muatan itu hendak diangkut ke sebuah kapal yang akan bertolak menuju Jakarta.

"Pemilik burung tersebut sempat mendatangi petugas. Namun, saat diminta melengkapi dokumen, mereka tidak bersedia. Jadi kami tahan untuk selanjutnya dilepasliarkan," ujar Saifuddin.

Tidak menunggu lama, Balai Karantina kemudian berkoordinasi dengan BKSDA dan memutuskan ratusan burung tersebut langsung dilepaskan.

Pelepasan pun dilakukan sekitar pukul 18.00 WIB di kawasan hutan bakau Desa Kurau, Bangka Tengah.

Pengungkapan kasus penyelundupan burung Kolibri di Kepulauan Bangka Belitung merupakan yang kedua kalinya dilakukan petugas dalam sebulan terakhir.

Sebelumnya, lebih dari seribu ekor kolibri dilepasliarkan di Hutan Lindung Mapur, Desa Deniang, Bangka.

Pelepasan ketika itu berlangsung dramatis, karena banyak burung dalam kondisi lemah karena terlalu lama ditahan. 

Burung Kolibri selama ini dianggap penting dalam ekosistem, karena berperan membantu penyerbukan tanaman.

Burung ini kerap ditemukan di kawasan hutan bakau.  

https://regional.kompas.com/read/2019/09/29/21320481/360-ekor-burung-kolibri-akan-diselundupkan-ke-jakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke