Salin Artikel

Hujan Turun, Kabut Asap di Riau Mulai Berkurang

Hujan sejak Rabu dini hari berlanjut hingga pukul 10.30 WIB.

Hujan menyebabkan kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sangat jauh berkurang.

Terpantau di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, kabut asap jauh berkurang dibandingkan dari hari-hari sebelumnya.

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk para korban kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Sumbangkan sedikit rezeki Anda untuk membantu mereka yang membutuhkan, terutama untuk pembelian masker dan kebutuhan lainnya yang perlu. Klik di sini untuk donasi.

Cuaca cerah mulai terlihat setelah hujan pada Senin, dua hari sebelumnya.  

Dalam 2 hari terakhir, beberapa kali hujan cukup deras membasahi sejumlah wilayah Bumi Lancang Kuning ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprediksi, ada sepuluh wilayah yang berpotensi hujan.

"Berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir di sebagian wilayah Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan, Kuantan Singingi, Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak, Kota Dumai, Kepulauan Meranti, dan Bengkalis," kata Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru Ahmad Agus Widodo dalam keterangan tertulis, Rabu.

Menurut Agus, kondisi ini dapat berlangsung hingga pukul 11.30 WIB.

Terdapat 152 titik panas

Meski sejumlah wilayah sudah terjadi hujan, titik panas atau hotspot masih banyak ditemukan di Riau.

BMKG Stasiun Pekanbaru mendeteksi 152 titik panas, yang tersebar di sejumlah wilayah di Riau.

"Pantauan satelit kita pukul 07.00 WIB, titik panas paling banyak di Rokan Hilir 76 titik, Bengkalis 31 titik, Dumai 26 titik, Inhil 8 titik, Kepulauan Meranti 5 titik, Pelalawan 5 titik dan Siak 1 titik," kata Agus.

Sedangkan, titik panas dengan rentang di atas 70 persen, terdapat 25 titik di Bengkalis, 47 titik di Rohil, 17 titik di Dumai, 4 titik di Kepulauan Meranti, 4 titik di Pelalawan dan 3 titik di Inhil.

Untuk di wilayah Sumatera, sebut Ahmad, titik panas terdeteksi 245 titik, dengan confidence di atas 50 persen.

Provinsi Riau berada di peringkat pertama, yakni 152 titik.

Kemudian Sumsel 32 titik, Lampung 26 titik, Jambi 27 titik, Sumut dan Kepri sama-sama 3 titik dan Bengkulu 2 titik.

Sebagaimana diketahui, selama dua pekan terakhir, kabut asap menyelimuti wilayah Riau.

Kualitas udara sudah mencapi level berbahaya.

Kabut asap sudah banyak berdampak terhadap kesehatan. Tak sedikit warga yang terserang sesak napas, batuk, iritasi mata, pusing dan muntah-muntah.

Untuk menanggulangi bencana asap, Tim Satgas Karhutla Riau terus berupaya memadamkan api di lahan gambut.

Namun, asap di Riau tidak hanya akibat karhutla di Riau sendiri, tetapi asap kiriman dari karhutla di Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel).

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk para korban kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Sumbangkan sedikit rezeki Anda untuk membantu mereka yang membutuhkan, terutama untuk pembelian masker dan kebutuhan lainnya yang perlu. Klik di sini untuk donasi.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/25/11305511/hujan-turun-kabut-asap-di-riau-mulai-berkurang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke