Awal Mula Renold Jadi Peternak Babi Beromzet Miliaran: Berhenti Kuliah karena Bosan

Keputusan itu membua Renold menjadi penjual babi dengan omzet miliaran rupiah.

Renold menjelaskan, saat itu dia tengah mengerjakan skripsi. Karena bosan, Renold memutuskan untuk berhenti kuliah pada November 2014.  

Renold kemudian pulang ke Maumere dan memutuskan untuk beternak babi. Hal itu dia lakukan agar tidak menganggur. 

Renold menceritakan, awalnya ia tidak mengerti sedikit pun tentang beternak babi.

Dengan modal uang tiket, ia berangkat ke Bali dan Kupang untuk mempelajari bagaimana cara orang beternak babi.

"Selama di dua tempat ini saya belajar vaksin, kebiri, dan takaran obat untuk babi. Selebihnya saya lihat-lihat saja cara mereka merawat babi di kandang," kata Renold saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (18/9/2019) siang.

Renold mengatakan, memilih beternak babi karena prospek ternak babi di Maumere cukup bagus dan menjanjikan.

Acara apa saja di Maumere pasti membutuhkan babi.

Awal usaha ternak babi itu, ia meminjam uang di salah satu bank di Maumere. Uang itu dia belikan babi.

Awalnya dia membeli 28 babi betina dan 2 jantan. Dari puluhan induk itulah pelan-pelan dihasilkan ratusan babi seperti sekarang ini.

Renold akhirnya menikmati hasil kerja kerasnya. Per tahun, kini dia bisa mendapatkan ratusan juta.

"Satu ekor babi kan dijual Rp 1 juta, pada 2017 pernah hasil Rp 1 miliar. Sebelum dan sesudah, hasilnya Rp 700 juta dan Rp 800 juta. Tetapi itu bukan hitung bersih. kami kan beli pakan, vaksin, obat, dan gaji karyawan. Kalau bersih, ya sekitar Rp 500 juta," tutur Renold.

Namun, kesuksesannya sekarang tidak didapatkan dengan mudah.

Selama empat tahun banyak kendala yang dihadapi. Misalnya, ternak yang mati atau karyawan yang berhenti bekerja. 

Belum lagi pada 2016, ada sebagian induk dan anak babi terkena penyakit huklera. Ada lima induk yang mati dan puluhan anak babi yang mati karena penyakit itu.

Saat itu Renold kecewa dan putus asa. Namun, dia tetap berpikir positif. (Kontributor Maumere, Nansianus Taris)