Salin Artikel

Ratusan Warga Keracunan Makanan Selamatan, Polisi Minta Keterangan Tuan Rumah

Dalam peristiwa yang gejala keracunannya mulai dirasakan warga sejak Selasa (10/9/2019) itu telah mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

"Sudah ada yang sedang kami mintai keterangan yaitu sohibul bait yang mengadakan acara, Pak Aef," kata Nasriadi melalui pesan WhatsApp yang diterima Kompas.com, Kamis (12/9/2019) malam.

Menurut dia perkara ini masih dalam tahap penyelidikan dan pendalaman. Selain itu pihaknya sudah mengambil sampel makanan berupa nasi uduk, rendang telur dan daging ayam. 

Kata dia sampel makanan sudah dikirim ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Barat di Bandung.

Pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium.

"Mudah-mudahan dari hasil laboratorium akan diketahui kandungan-kandungannya," ujar dia.

Tuan rumah juga korban keracunan

Sementara Aef (50) membenarkan dirinya sudah dimintai keterangan penyidik di Polsek Warungkiara.

Dia dimintai keterangan pada Kamis (12/9/2019) sore hingga akhirnya disuruh menginap di Polsek Warungkiara.

"Ia baru pulang dari Polsek Warungkiara. Kemarin sore diperiksa dan disuruh menginap di kantor polisi," kata Aef kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Jumat siang.

Ia mengaku semalam saat di kantor polisi mengalami muntah-muntah.

Karena dia pun menjadi salah satu dari seratusan warga yang diduga keracunan makanan.

"Saya juga mual dan kembung," aku dia.

Saat diajak untuk ke Puskesmas Bantargadung, Aef menolak secara halus.

"Ia nanti saja," jawabnya.

Lokasi dapur diamankan

Pantauan Kompas.com di pintu dapur rumah penyelenggara selamatan 100 hari meninggal anaknya sudah dipasangi garis polisi.

Selain itu garis polisi juga terpasang di sekitar sumber air yang berlokasi permukiman padat penduduk.

Diberitakan sebelumnya dugaan keracunan makanan kembali dialami warga Sukabumi, Jawa Barat. Kali ini dialami puluhan warga Kampung Pangkalan, Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Rabu (11/9/2019).

Puluhan warga yang diduga mengalami keracunan ini mengeluhkan gejala sama, seperti mual, muntah, pusing hingga buang air besar.

Sebelumnya warga mengonsumsi makanan syukutan seratus hari meninggalnya salah satu warga.

Pasien mulai berdatangan ke Puskesmas Bantargadung yang berlokasi di Jalan Raya Cibadak-Palabuhanratu, Bantargadung sejak Selasa (10/9/2019) pukul 23:30 Wib.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan hingga Kamis (12/9/2019) malam tercatat berjumlah 170 orang.

Dari sebanyak itu, 120 orang di antaranya  masih menjalani perawatan tim medis di dua rumah sakit.

Rinciannya sebanyak 65 orang di RSUD Palabuhanratu, di antaranya 26 orang berasal dari rujukan Puskesmas Bantargadung dan 39 orang datang sendiri ke RSUD Palabuhanratu.

Sedangkan sebanyak 55 orang di RSUD Sekarwangi, Cibadak berasal dari rujukan Puskesmas Bantargadung.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/13/12205611/ratusan-warga-keracunan-makanan-selamatan-polisi-minta-keterangan-tuan-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke