Salin Artikel

Audisi PB Djarum Terhenti, KPAI Dikritik Jangan Hanya Urusi Logo

Pasalnya, KPAI menilai melalui ajang tersebut adalah bentuk eksploitasi anak-anak untuk mempromosikan produk rokok dari merek Djarum.

Hal ini berimbas PB Djarum akhirnya mengambil keputusan akan menghentikan audisi pencarian bakat atlet bulutangkis pada tahun 2020 mendatang.

Sejumlah kalangan di Semarang, Jawa Tengah yang peduli terhadap kemajuan hak-hak anak pun menyayangkan sikap KPAI.

Perlu untuk asah kreativitas

Budayawan Kota Semarang Widyo Leksono merupakan salah satu pihak yang menyayangkan keputusan PB Djarum menghentikan audisi pencarian bakat bulutangkis. 

Menurut dia, penghentian audisi pencarian bakat itu akan menghambat perkembangan anak-anak.

Dia menambahkan, persoalan ini berkaitan dengan prestasi anak yang mana sejak dini anak-anak memerlukan pembinaan dan pelatihan untuk mengembangkan passion dan mengasah kreativitasnya.

"Anak-anak perlu diberikan ruang untuk meraih prestasi yang diinginkan. Jadi membutuhkan pendidikan untuk berkembang tanpa suatu paksaan," ucapnya.

Jangan sekadar reaksioner

Yayasan Setara Kota Semarang, Bintang Alhuda mengungkapkan persoalan ini harus di analisis secara mendasar dengan cara melihat dari hulu ke hilir sehingga tidak hanya sekadar tanggapan reaksioner.

Menurutnya, KPAI terlalu gegabah menilai audisi PB Djarum sebagai bentuk eksploitasi anak hanya karena persoalan penempelan logo merek rokok Djarum.

"Ini pelajaran inkonsisten kepada KPAI. Daripada mengurusi masalah itu lebih baik mengurusi persoalan-persoalan lain yang lebih penting direspons. Misalnya anak-anak dalam situasi konflik di Papua, anak situasi konflik politik atau terkait advokasi ke ruang ruang yang berisiko bagi anak," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (11/9/2019).

Disamping itu, PB Djarum telah banyak mencetak bibit unggul atlet bulutangkis nasional selama bertahun-tahun.

Apabila audisi pencarian bakat ini dihentikan Indonesia akan kekurangan atlet potensial.

"Seharusnya KPAI memiliki power yang lebih karena lembaga independen. Pendekatannya bukan hanya sekedar cekal-mencekal namun lebih efektif pada gerakan sistem atau membuat model bagaimana peran CSR yang tidak boleh melibatkan anak dalam promosi dalam supportnya," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/12/07234771/audisi-pb-djarum-terhenti-kpai-dikritik-jangan-hanya-urusi-logo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke