Salin Artikel

Hendak Jemput Ibunya, Seorang Santri Tewas Ditusuk Orang Bertato

Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Jati.

Kaporles Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy mengatakan, sejak mendengar kejadian tersebut, pihaknya langsung menurunkan sejumlah petugas untuk memburu pelaku.

Petugas juga langsung melakukan olah tempat kejadian perkara, dan memeriksa sejumlah saksi mata.

“Kita masih melakukan olah TKP juga, pemeriksaan saksi-saksi yang di sana, kita juga saat ini sedang memeriksa CCTV yang ada di lokasi kejadian,” kata Roland kepada Kompas.com di Kantor Polres Cirebon Kota, Sabtu (7/9/2019).

Roland menyampaikan, berdasarkan keterangan saksi, peristiwa itu bermula saat korban MR (17) hendak bertemu ibunya dari Kalimantan sekitar pukul 20.30 WIB, Jumat malam.

Korban menunggu bersama rekannya QG (17) tepat di seberang Toko Buku Gramedia Jalan Ciptomangunkusumo, Kota Cirebon.

Tiba-tiba ada orang tak dikenal menggunakan sepeda motor menghampiri dan langsung menuding bahwa MR telah memukul rekannya. Korban pun membantahnya dan tidak tahu apa-apa tentang kejadian itu.

QG, rekan korban spontan langsung berlari meminta tolong warga karena melihat pelaku membawa senjata tajam.

Saat QG kembali lagi, MR sudah tergeletak dengan luka tusuk di dada hingga mulutnya mengeluarkan darah.

Berdasarkan percakapan antara pelaku dan korban yang sempat diketahui oleh saksi, Roland menduga korban merupakan salah sasaran.

“Seorang yang datang kemudian menanyakan, apakah yang bersangkutan (korban) memukuli temannya (pelaku). Setelah itu baru yang bersangkutan melakukan tindakan penusukan. Kemungkinan salah sasaran, cuma masih dalam penyelidikan,” kata Roland menambahkan keterangan.

Tak lama kemudian, ibu korban yang berasal dari Kalimantan tiba di lokasi. Ibu korban kaget melihat anaknya sudah tergeletak dengan luka parah di dada.

Ibu korban, QG dan warga sekitar langsung membawa MR ke RSUD Gunung Jati. Tak lama kemudian MR dinyatakan meninggal.

Roland mengatakan, pihaknya sudah mengantongi ciri-ciri pelaku yang memiliki tato di sejumlah titik tubuhnya. Pihaknya langsung menerjunkan petugas untuk memburu pelaku.

Kepala Divisi Humas Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan, Sanwani, membenarkan peristiwa duka tersebut.

MR adalah salah satu santri pondok pesantren Husnul Khotimah dan sedang mengeyam pendidikan di Kelas XII IPA.

Seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Husnul Khotimah, kata Sanwani, menyampaikan duka mendalam atas kejadian tersebut. Mereka juga mendoakan agar MR kembali menghadap Sang Pencipta dengan husnul khatimah.

“Insya Allah mati syahid. Sebab Rasulullah bersabda, 'Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam rangka mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah. HR Turmudzi. Ananda MR sedang menuntut ilmu di HK (Husnul Khatimah)," kata Sanwani kepada Kompas.com melalui sambungan telepon selular.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/07/19420361/hendak-jemput-ibunya-seorang-santri-tewas-ditusuk-orang-bertato

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke