Salin Artikel

Gempa Bumi Ancam Wilayah Jateng, BMKG Pasang 15 Seismograph

Hal tersebut dikemukakan Kepala Stasiun Geofisika Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhie kepada Kompas.com, Rabu (4/9).

"Dalam waktu dekat 15 seismograph itu akan kami install secara bertahap untuk 15 wilayah di Jateng. Antara lain Kabupaten Tegal, Pekalongan, Batang, Wonosobo, Purworejo, Klaten, Boyolali, Grobogan, Kebumen, Blora, Wonogiri. Kami targetkan bulan Desember sudah selesai," ujarnya.

Sebelumnya, seismograph sudah terpasang untuk lima wilayah di Jawa Tengah yakni Kabupaten Tegal, Semarang, Jepara dan Cilacap sebanyak dua buah.

"Saat ini kami sedang dalam tahapan membangun selter. Jadi sensornya nanti ditaruh di satu bangunan permanen. Setelah selesai pembangunan shelter baru akan dilakukan instalasi perangkat seismograph," jelasnya.

Selain berfungsi untuk meningkatkan keakuratan kekuatan gempa bumi yang terjadi, sensor seismopraph juga berguna mendeteksi potensi kegempaan yang mengancam Jateng.

"Kalau ada gempa yang muncul, maka bisa cepat membantu rekan-rekan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) yang butuh informasi lebih mendetail," tandasnya.

Setyoajie melanjutkan upaya ini juga akan melibatkan Pemprov Jateng dan Pemkab setempat karena rencananya BMKG akan menggunakan lahan milik Pemda yang dianggap aman dari getaran gempa untuk lokasi pemasangan seismograph.

"Sudah ada respon positif dan ijin pinjam pakai lahan dari Pemda terkait lokasi pemasangan. Teknis pemasangan dan operasional peralatan nantinya akan dilakukan oleh teknisi BMKG yang sudah terlatih," terangnya.

Secara umum Jateng termasuk daerah aktif gempa, namun demikian untuk tingkat kerawanan sangat tergantung pada banyak faktor, antara lain pemahaman masyarakat terkait tahapan mitigasi atau konsep evakuasi mandiri, kualitas bangunan sudah memenuhi kaidah bangunan tahan gempa dan demografi kepadatan penduduk.

Mitigasi bencana

"Maka dari itu dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terkait mitigasi gempa bumi dan tsunami, BMKG melalui stasiun geofisika Banjarnegara secara berkala melakukan kegiatan sosialisasi mitigasi gempa bumi dan tsunami ke sekolah-sekolah dan juga kegiatan SLG (sekolah lapang gempa bumi)," katanya.

Selain itu juga, untuk meningkatkan akurasi dan kualitas data dalam rangka mendukung infomasi gempa bumi dan tsunami, tahun ini BMKG terus melakukan inovasi.

"Diantaranya berencana meningkatkan jumlah sensor seismograph, intensity meter, dan accelerograph. Termasuk yang dalam waktu dekat akan terpasang yaitu radar tsunami di Kabupaten Bantul dan Purworejo,"tuturnya.

Disamping itu, dilakukan pula pemasangan sistem diseminasi informasi gempa bumi dan tsunami otomatis berbasis suara yakni menggunakan frekuensi radio untuk mengantisipasi kerusakan jaringan selular pasca gempa bumi merusak.

"Protopype sistem diseminasi VI radio saat ini sudah terpasang di BPBD Kebumen," tutupnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/04/17414391/gempa-bumi-ancam-wilayah-jateng-bmkg-pasang-15-seismograph

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke