Ia memandang aksi tersebut tidak lagi dimotori pihak yang sana dengan aksi sebelumnya pada 19 Agustus yang berlangsung tertib dan aman.
"Kelompok (separatis) ini kan masih ada, yang pegang senjata di hutan dan yang minta Papua merdeka di sini, mereka ini memboncengi demo kemarin itu," ujarnya di Jayapura, Selasa (3/09/2019).
Karenanya, Lukas menegaskan untuk mengembalikan situasi damai di Papua, tidak perlu lagi aksi turun ke jalan.
Terlebih aspirasi yang disampaikan para pendemo pada 19 Agustus sudah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.
"Anarkis begini tidak bisa. Tidak ada lagi yang demo-demo. Aspirasi sudah pemerintah tangani, tidak ada lagi demo-demo," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, pada 29 Agustus 2019, massa menggelar demo menyikapi dugaan tindakan rasial terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.
Massa membakar ruko, perkantoran dan gedung pemerintah.
Selain itu, massa membakar kendaraan roda dua dan roda empat, serta melakukan perusakan.
Kondisi itu membuat aktivitas di Kota Jayapura lumpuh total.
Kini Polda Papua telah menetapkan 28 orang sebagai tersangka kerusuhan tersebut.
https://regional.kompas.com/read/2019/09/03/22375841/gubernur-papua-curiga-kelompok-separatis-dalangi-kerusuhan-jayapura