Salin Artikel

Gunungkidul Dianggap Wilayah Rawan Gempa, Ratusan Rumah Disurvei

Dengan menggunakan aplikasi baru bernama Asesmen Cepat Bangunan Sederhana (AceBS), ratusan rumah warga akan disurvei ketahanan terhadap getaran. 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, ada tiga desa yang dipilih yakni Desa Bunder, Kecamatan Patuk; Desa Bandung, Kecamatan Playen; dan Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari.

"Setiap rumah akan diberikan pertanyaan sekitar 47 pertanyaan mengenai pembangunan rumah tersebut," kata Edy, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (1/9/2019).

"Misalnya saja pondasi rumah terbuat dari batu apa, lalu ada lapisan pasir setinggi 20 cm atau tidak," kata dia.

Menurut Edy, survei dilakukan pada 29 Agustus 2019 sampai 2 September 2019.

Masing-masing desa tersebut paling tidak terdapat 200 unit rumah yang akan dilakukan pendataan. Tim melakukan pengecekan menggunakan aplikasi AceBS apakah rumah tersebut tahan akan guncangan gempa.

Nantinya, rumah tersebut akan diberikan tingkat kerawanan mulai dari rendah hingga tinggi. 

Aplikasi tersebut dibutuhkan oleh masyarakat mengingat dari tiga desa yang diuji coba, dua di antaranya masuk ke dalam zona kuning gempa (sedang), yaitu Bunder dan Bandung.

Sedangkan, Desa Baleharjo masuk kategori hijau (rendah). 

Sekretaris Desa Bandung, Rosyid Hidayat mengatakan, petugas yang melakukan survei terdiri dari dua orang dari kantor desa dan enam orang dari BNPB.

Setiap petugas mensurvei 25 rumah dengan total 400 rumah yang akan disurvei," ujar Rosyid.

"Pihak desa mendukung dan siap melaksanakan kegiatan ini, mengingat Desa Bandung termasuk kawasan rawan bencana gempa bumi," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/01/16135221/gunungkidul-dianggap-wilayah-rawan-gempa-ratusan-rumah-disurvei

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke