Salin Artikel

Ini Penyebab Pelaku Pembantaian di KM Mina Sejati Sempat Beri Uang dan Pelampung ke Satu ABK

Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa mengatakan Ferry memberikan sejumlah uang dan juga pelampung kepada Slamet setelah ia tidak berhasil mencegah ABK tersebut untuk tetap memilih mengikuti 12 ABK lainnya yang telah terlebih dahulu terjun ke laut.

“Saat hendak melompat ke laut, Ferry lalu menarik Slamet, saat itu dia mencegat agar Slamet tidak ikut melompat ke laut,” kata Adolof kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Senin (26/8/2019).

Menurut Adolof, Ferry tidak menyerang Slamet dan berusaha mencegatnya agar tidak melompat ke laut karena selama berada di atas kapal, hubungan Slamet dengan Ferry sangat baik dan tidak ada masalah.

Berhubungan baik

“Karena Slamet ini berhubungan baik sama Ferry selama di atas kapal, mereka tidak ada masalah,” ujarnya.

Adolof mengatakan Slamet merupakan ABK terakhir yang memilih melompat ke laut saat kejadian itu terjadi.

Sebelum melompat, Ferry yang mencegat Slamet sempat menanyakan perbekalan yang dibawa dan keputusannya untuk tetap melompat ke laut.

“Setelah menariknya, Ferry mengatakan ke Slamet kamu mau turun kamu punya bekal apa? Kamu punya uang? Lalu dijawab Slamet tidak punya, tapi saya lompat saja tidak apa-apa, siapa tahu ada yang lewat dan bisa membantu saya,” ungkap Adolof meniru percakapan keduanya.

Saat itulah, Ferry kemudian memberikan pelampung dan juga sejumlah uang yang dibungkus dengan kantong plastik sebelum akhirnya Slamet menceburkan diri ke laut.

 “Jadi si Slamet ini mengaku ingin tetap hidup dan dia berharap saat lompat ada (kapal) yang lewat dan menolongngnya,” ujarnya.

23 ABK belum diketahui nasibnya

Insiden perkelahian yang berujung pada aksi pembantian di KM Mina Sejati terjadi pada Sabtu (17/8/2019) saat kapal tersebut sedang berada di perairan Kepulauan Aru.

Dari total 36 ABK dan nahkoda diatas kapal tersbut, baru 13 orang yang ditemukan, sedangkan 23 ABK lainnya hingga kini belum diketahui nasibnya.

Dari 13 ABK yang ditemukan itu dua diantaranya tewas, sedangkan 11 ABK lainnya selamat setelah mereka memilih melompat ke laut dan akhirnya ditolong oleh KM Gemilang Samudera.

Saat ini para ABK selamat itu sementara berada di Polres Kepulauan Aru untuk dimintai keterangannya terkait insiden tersebut. 

Penyebab pembantaian: masalah sepele hingga dendam

Penyebab pembantaian di atas kapal KM Mina Sejati disebabkan adanya perkelahian sesama ABK terlebih dulu.

Menurut Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa, penyebab perkelahian yang terjadi di antara sesama ABK hingga berujung aksi pembunuhan sadis itu ternyata hanya dilatarbelakangi oleh masalah sepele.

Perkelahian yang memicu terjadinya aksi pembantaian itu berawal saat salah seorang pelaku pembunuhan Ferry Dwi Lesmana dan seorang rekannya sesama ABK sedang memancing cumi.

Saat itu, tali senar kedua ABK itu saling kait hingga menyebabkan keduanya terlibat perang mulut dan berujung perkelahian.

“Awal persoalannya semua dari situ,”kata Adolof kepada Kompas.com saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Senin (26/8/2019).

Dia mengungkapkan, saat perkelahian itu terjadi ABK lainnya yang juga sedang mancing langsung melerai kedua ABK tersebut.

Wakil kapten kapal kemudian melerai kedua ABK, namun menimbulkan dendam di hati Ferry. Hingga ia merencanakan pembantaian.

 

https://regional.kompas.com/read/2019/08/26/14071101/ini-penyebab-pelaku-pembantaian-di-km-mina-sejati-sempat-beri-uang-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke