Salin Artikel

Menilik Makna Busana Suku Sasak yang Dikenakan Jokowi...

Pada awal sambutannya, Jokowi mengatakan, banyak orang menanyakan perihal busana yang ia kenakan.

Jokowi dengan menggunakan bahasa Sasak menyebutkan, pakaian itu merupakan pakaian adat suku Sasak dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Tadi banyak yang menanyakan, pakaian yang saya pakai ini dari daerah mana. Nunas nurghe, tiang matur, ini pakaian dari Sasak Nusa Tenggara Barat," kata Jokowi di hadapan anggota DPR dan MPR.

Pakaian yang dikenakan Jokowi tentunya tidak hanya sekedar busana tanpa makna. Dalam adat Sasak, setiap cara berpakaian mencerminkan nilai kepribadian seseorang.

Budayawan asal Lombok Tengah, NTB Saefudin Kasim menjelaskan makna dari pakaian adat Sasak.

Pertama, ia menjelaskan ikat kepala yang dikenakan Jokowi, yakni bernama udeng.

Dalam adat Sasak, model udeng (ikat kepala) yang dikenakan Jokowi merupakan simbol kewibawaan yang biasanya dikenakan bagi para bangsawan di tanah Lombok.

"Kalau cara memakai udeng (ikat kepala) yang dikenakan pak Jokowi dengan mempunyai ujung ke depan, itu pertanda kewibawaan seorang pemimpin bangsawan," jelas Kasim Sabtu (17/8/2019)

Sementara ikat kepala miring ke samping, pertanda bahwa pemakainya adalah petarung yang pemberani.

Kedua, soal baju yang dikenakan Jokowi. Kasim mengatakan, baju yang dikenakan menandakan kebesaran dan keistimewaan.

Pada masyarakat Sasak, baju yang dikenakan Jokowi biasanya dikenakan oleh datu atau raja dalam Nusantara.

"Kalau baju, merupakan baju kedatuan atau baju para yang dikagumi oleh rakyat," kata Kasim yang juga mempunyai sanggar seni wayang.

Ketiga, yaitu bawahan yang dipakai Jokowi yakni kain songket. Menurut Kasim, songket Jokowi itu juga mengandung makna. 

Untuk songket yang dikenakan Jokowi, orang Sasak menyebutnya dengan beleang, yakni memasangkan songket sampai pada dada. Lagi-lagi hal itu menandakan kewibawaan seseorang.

Sedangkan apabila songket dipakai melingkar sampai pinggang, di bawah pusar, menandakan dia hanya warga biasa.

Terakhir, yakni makna penggunaan posisi keris (belati) pada masyarakat Sasak Lombok.

Jika keris diletakkan di depan seperti Jokowi, merupakan bentuk penghormatan kepada orang. Sedang jika posisi keris diletakkan di samping kiri, memiliki arti menantang atau tidak baik.

Sementara apabila posisi keris berada di belakang, berarti merendahkan diri.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/17/08215391/menilik-makna-busana-suku-sasak-yang-dikenakan-jokowi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke