Salin Artikel

Kisah Nyoman Hendrawan, Hobi Menanam Bunga Berhadiah Rp 1 Miliar

Kediaman Nyoman terlihat lebih mencolok dibandingkan rumah-rumah di sekitarnya.

Sebelum memasuki halaman rumah, tamu-tamu yang datang akan langsung disuguhi pemandangan yang menyejukkan mata.

Beragam bunga dan tanaman hias ditata rapi. Ada anggrek, pacar air, bugenvil, palem, dan beragam tanaman hias lain.

Paduannya menghasilkan warna-warni alami yang menyejukkan mata.

Pagar rumah Nyonan diberi sentuhan ukiran menyerupai lekukan batuan alam.

Sebagian bunga digantung di tembok tersebut.

Ada pula yang digantung di pohon palem, sedangkan sebagian lagi ditata rapi di bawah pohon.

Bagi yang ingin bersantai, Nyoman menyiapkan kursi dan meja berbentuk bundar dengan lapisan keramik berwarna coklat.

Satu hal lagi yang membuat taman milik Nyoman berbeda adalah sarang lebah madu yang terdapat di sela-sela bunga dan pohon.

Tidak kurang dari 15 sarang lebah madu berbentuk bulat dan berwarna hitam menggelantung di tempat ini. Kehadiran sarang lebah madu menambah kesan alami di taman tersebut.

"Dulu sarang-sarang ini ada di kebun belakang, lalu saya pindahkan ke depan. Madunya cukup banyak," kata Nyoman.

Setelah menikmati sejuknya taman bunga di bagian depan, Nyoman biasanya mengajak tamu yang datang ke halaman dalam.

Suasana di bagian dalam tak jauh berbeda.

Seperti lazimnya rumah-rumah orang Bali terdapat beberapa rumah di dalam satu kompleks yang dihuni beberapa kepala keluarga.

Di sisi depan bagian kanan dari pintu masuk terdapat sebuah pura keluarga.

Di tengah kompleks dibangun sebuah bale khas Bali yang biasanya digunakan untuk tempat bersantai dan berbincang satu sama lain.

Nyaris tidak ada ruang kosong. Seluruh bagian kompleks diisi tanaman hias berbagai jenis.

Udara terasa sejuk karena rimbunnya dedaunan tanaman.

"Kami satu keluarga besar memang suka menanam. Seperti inilah jadinya di halaman banyak sekali tanaman," kata Nyoman.

Hadiah Rp 1 miliar

Menurutnya, kebiasaan menanam ini sudah dimulai sejak 1995. Tanaman dikumpulkan satu per satu sampai menjadi banyak seperti saat ini.

Selain karena keindahannya, taman bunga milik Nyoman ini cukup spesial karena memenangi lomba dengan hadiah senilai Rp 1 miliar.

Lomba tersebut diadakan oleh Hanging Garden International Flower Competition (GIFC) pada Juni 2019.

Pengumuman pemenang disampaikan di Lapangan Bajra Sandi, Renon, Denpasar, pada 29 Juni. Pada saat itu, Wakil Guberbur Bali Tjokorda Oka Ardhana Sukawati menyerahkan hadiah.

Kompetisi ini diikuti oleh 80 peserta dari seluruh Bali.

Menurut Nyoman, keikutsertaannya berawal dari ketertarikannya pada pengumuman di situs web resmi panitia.

Dia kemudian mendaftarkan taman rumahnya untuk lomba. Setelah dinilai memenuhi kriteria, panitia lalu mendatangi kediamannya.

"Sebelum diberi nilai, peserta terlebih mengirimkan foto kondisi awal ke panitia. Sebulan kemudian kembali kirim foto setelah ditata, lalu mereka datang untuk penilaian," tutur Nyoman.

Tak disangka, nama Nyoman disebut sebagai juara pertama dan berhak mengantongi uang sebesar Rp 1 miliar.

Nyoman tidak pernah membayangkan kecintaannya pada tanaman bisa membawa rezeki.

"Selama ini menanam kan karena memang cinta tanaman. Lalu dapat hadiah besar begini kan rasanya bahagianya berlipat-lipat. Pokoknya susah saya jelaskan," kata Nyoman.

Sebagai ungkapan syukurnya, sebagian uang hadiah dibagikan kepada 9 peserta lain yang masuk nominasi juara.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan kepada sesama pencinta tanaman, khususnya bunga.

Selain kepada peserta lain, Nyoman menyumbangkan Rp 150 juta kepada warga sekitar melalui rekening Lembaga Perkreditan Desa (LPD).

Perawatan jadi kunci

Bagi Nyoman, kunci keberhasilannya adalah pada perawatan. Menurut dia, banyak yang suka menamam, tapi abai dalam perawatan.

"Kalau cuma menanam itu mudah, padahal kuncinya adalah perawatan karena butuh kesabaran dan harus bisa mehamai sifat-sifat tanaman," ucapnya.

Bertahun-tahun melakukan hobi menanam membuat Nyoman paham benar sifat-sifat tanaman, khususnya bunga yang tumbuh di halamannya.

Nyoman paham mana tanaman yang harus di tempat teduh, mana yang harus sering terkena matahari. Begitu juga soal kebutuhan akan air. Ada yang harus sering disiram, ada pula yang tidak membutuhkan air terlalu banyak.

Nyoman berharap hobi menanam bisa menular ke tetangga sekitar. Nyoman bermimpi, suatu saat desanya akan menjadi desa terindah di Bali, bahkan di seluruh dunia karena warganya berhasil menata taman.

Selain lingkungan yang menjadi indah, wisatawan juga tertarik datang ke desa tersebut.

"Kalau keindahan tercipta, pasti banyak yang akan datang ke desa ini," ucap Nyoman.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/13/11132531/kisah-nyoman-hendrawan-hobi-menanam-bunga-berhadiah-rp-1-miliar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke