Salin Artikel

Kemarau, Warga Bogor Pakai Kamar Mandi Buatan di Kolong Jembatan

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com — Warga di Desa Sukaharja, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terpaksa melakukan aktivitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) di kamar mandi buatan yang berada di bawah jembatan.

Hal itu disebabkan kemarau panjang yang melanda wilayah Kabupaten Bogor di mana hujan yang tak kunjung turun sejak tiga bulan terakhir menyebabkan sumur mengering.

"Iya, kemarau hujan enggak turun, jadi sumur kering. Akhirnya, warga memanfaatkan kamar mandi ini untuk cuci dan mandi," kata seorang warga, Ujang Suryana (59), saat ditemui Kompas.com, Jumat (9/8/2019).

Ujang mengatakan, warga membuat kamar mandi di kolong jembatan tepi sungai dengan menyusun batu-batu di sebuah bekas fondasi jembatan. Kamar mandi yang dibuat berukuran 1x2 meter.

Air berasal dari saluran pipa sepanjang 5.000 meter dari sumber mata air curug yang ada di wilayah tersebut.

"Ini bekas jembatan lama yang roboh karena tiga tahun lalu pernah banjir. Jadi batu-batu di sungai ini ditumpuk untuk dibuat kamar mandi, tutupannya menggunakan tripleks," kata dia.

Meskipun lokasinya berada di bawah jembatan, kata dia, dekat dengan bibir sungai sehingga bisa dimanfaatkan untuk mencuci piring.

Selain itu, air yang mengucur dari pipa tersebut juga diambil untuk persediaan dapur di rumah.

"Enggak cuma sumur kering, sektor pertanian juga seperti sayur-sayuran, jagung kering. Jadi di sini memang banyak yang mengeluhkan air," ujar dia.

Untuk mencapai lokasi, warga biasanya berjalan menyusuri pematang sawah dan harus ekstra hati-hati karena terdapat banyak batuan yang sewaktu-waktu bisa membahayakan.

Ia berharap, pemerintah bisa menyediakan bendungan agar sumber mata air bisa mengalir ke rumah warga yang ada di perbukitan.

"Sumber air di bawah, lokasi di atas, seharusnya ada bendungan air biar mengalir ke kampung, kan kemarau ini bakal panjang, seharusnya itu yang dipikirkan pemerintah," ungkap dia.

Sebelumnya, BMKG memprediksi kemungkinan besar kemarau tahun ini akan lebih lama dari biasanya.

Jika biasanya musim hujan akan mulai masuk Oktober, tahun ini akan mundur beberapa hari, 10-30 hari, tergantung kondisi.

BMKG menyarankan warga harus bijak dalam penggunaan air selama musim kemarau. Hal ini untuk mengantisipasi kekurangan air selama musim kemarau.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/09/18443041/kemarau-warga-bogor-pakai-kamar-mandi-buatan-di-kolong-jembatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke