Salin Artikel

Cerita Enzo, Taruna Akmil Keturunan Perancis, Fasih 4 Bahasa hingga Jago Ngaji

KOMPAS.com - Kisah seorang Taruna Akademi TNI tahun 2019 keturunan Perancis bernama Enzo Zenz Allie, menjadi viral.

Ayah Enzo, Jean Paul Francois Allie, merupakan warga negara Perancis dan ibunya, Siti Hajah Tilaria, berasal dari Sumatera Utara. Enzo pindah ke Indonesia setelah ayahnya meninggal dunia. 

Menurut Komandan Jenderal Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia, Enzo bukanlah yanng pertama kali menjadi warga keturunan yang menjadi taruna.

Aan menjelaskan, sejauh warga negara Indonesia, semuanya berhak mengikuti seleksi menjadi taruna Akademi TNI.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Enzo lahir di Perancis dan sempat mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di sana. Sang ayah meninggal di tahun 2012. Setelah itu, ibunya membawa Enzo pulang kembali ke Indonesia.

Tinggal di Indonesia, Enzo pun bersekolah di SMP dan dilanjutkan dengan pendidikan pesantren di daerah Serang.

Usai lulus pendidikan di sekolah, Enzo berkeinginan untuk menjadi seorang perwira. Ia pun mengikuti seleksi calon Taruna Akademi TNI.

"Iya betul ada calon taruna keturunan. Bapaknya Perancis, ibunya orang Sumatera Utara. Kemudian sejak bapaknya almarhum, dibawa oleh ibunya ke Indonesia dan dimasukkan ke pesantren," ujar Aan, di sela upacara pembukaan pendidikan dasar kemitraan Caprabhatar Akademi TNI-Akpol Tahun 2019 di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer, Magelang, Selasa (6/8/2019).

Menurut Aan, Enzo adalah seorang pemuda yang berbakat. Ia dapat menguasai empat bahasa, baik Inggris, Perancis, Jerman hingga Jepang. Pengetahuan agama dan mengajinya pun dinilainya bagus.

Secara kemampuan fisik, Enzo sudah memenuhi standar sebagai calon taruna, meski dengan wajah berkulit putih atau bule.

"Itu ngajinya saja saya mungkin kalah, ngajinya hebat, agamanya bagus. Dia juga bisa menguasai empat bahasa, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang. Terpenting, dia sudah menjadi warga negara Indonesia. Kalau bukan WNI, enggak boleh dong, walaupun wajahnya bule," katanya.

Aan menjelaskan, proses seleksi bagi seluruh calon taruna Akademi TNI sudah sesuai aturan, termauk bagi Enzo.

"Yang jelas kita punya standar, kalau standar enggak menenuhi ya jelas enggak masuk. Jangankan dia, anak pejabat atau jenderal banyak yang ikut seleksi di Akademi TNI dan kepolisian, tetapi tidak masuk. Namun, banyak juga yang anak dari tukang di bengkel, buruh, dan masyarakat menengah ke bawah masuk, karena mereka bagus," tambah Aan.

Seperti diketahui, selama tiga bulan ke depan, Enzo dan ratusan calon Taruna Akademi TNI dan Kepolisian dididik dan digembleng mental dan fisiknya di Akademi Militer Magelang.

Pendidikan dasar ini akan dilaksanakan selama tiga bulan. Kemudian ada pendidikan lanjutan untuk para Taruna Akademi TNI baik matra darat, laut dan udara, hingga berpangkat Kopral Taruna.

Aan mengatakan, penerimaan WNI keturunan ini bukan yang pertama kali. Ia sempat mengetahui dulu ada seorang Komandan Korps Marinir (Dankormar) di Angkatan Laut yang merupakan WNI keturunan Belanda.

Sama dengan Enzo, ia juga berkulit putih atau bule. Terpenting adalah ia sudah menjadi warga negara Indonesia.

"Bukan pertama kali ada ini (Calon Taruna dari warga keturunan). Dulu pernah di AL, ada Dankormar, senior sekali tapi sudah pensiun. Beliau keturunan belanda. Wajahnya ya sama kayak Enzo juga tapi sudah WNI. Kalau sudah menenuhi WNI ya bisa," tutur Aan.

Usai lulus dalan seleksi panjang menjadi calon Taruna Akademi TNI, Enzo kini dapat berdiri tegap bersama ratusan calon taruna dari Akademi TNI dan Kepolisian.

Sumber: KOMPAS.com (David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2019/08/07/06520091/cerita-enzo-taruna-akmil-keturunan-perancis-fasih-4-bahasa-hingga-jago-ngaji

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke