Salin Artikel

Dilantik Jadi Ketua PMI Medan, Wagub Sumut Bilang Kami Tidak Menjual Darah

MEDAN, KOMPAS.com - Mengaku sudah menolak untuk dipilih kembali, Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah akhirnya dilantik untuk kedua kalinya menjadi Ketua Palang Merah Indonesia Kota Medan periode 2019-2024 oleh Ketua PMI Provinsi Sumut dr Rahmat Shah yang tak lain pamannya sendiri.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam sambutannya mengingatkan pentingnya ketersediaan dan kemudahan mendapatkan darah untuk masyarakat, khususnya warga Kota Medan. 

"Ketersediaan stok darah itu penting karena menyangkut keberlangsungan hidup manusia. Selamat untuk Pak Ijeck (Musa Rajekshah), semoga Anda dapat menjalankan organisasi dengan baik. Ini organisasi sosial, akan banyak pahala dan surga yang Anda peroleh,” kata Edy, Senin (5/8/2019).

Musa menyampaikan, saat ini PMI Kota Medan menyiapkan 6.000 kantong darah untuk pemenuhan kebutuhan darah rumah sakit dan membentuk 21 PMI kecamatan. Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, ada 21 mobil jenazah yang akan disebar ke sejumlah kecamatan. Menurutnya, PMI adalah organisasi sosial, bukan hanya melayani kebutuhan darah saja.

Soal harga kantong darah yang mencapai Rp 320.000, Musa menjelaskan, sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 22/S.KP/UKPD.BPPD/VII/2014 tentang biaya pengganti pengolahan darah pada PMI. Biaya Rp 320.000 merupakan harga murah dibanding daerah lain di Indonesia.

"Kami tidak menjual darah... Ada beban dalam pengelolaan dan operasioanal yang harus kami keluarkan. Setelah dikalkulasi, itulah harga kantong darah yang kami keluarkan. PMI tidak ada profit apa pun, tidak bergaji dan sebagainya, prioritas kami adalah sosial," kata Musa.

Dia lalu mengucapkan terima kasih kepada Edy Rahmayadi yang sudah menyempatkan hadir di sela-sela kesibukannya.

Musa kemudian bercerita bahwa pelantikan tingkat kabupaten dan kota sebelumnya tidak pernah dihadiri gubernur. Ia juga sempat menolak amanah untuk menjadi ketua PMI Medan yang kedua kalinya dengan alasan ada generasi muda yang dapat menjalankan roda organisasi ini.

"Sudah banyak jabatan saya, apalagi kesibukan saat ini, namun atas dasar permintaan seluruh pengurus saya kembali bersedia mengemban amanah," ucapnya.

Ketua PMI Sumut Rahmat Shah menambahkan, harga kantong darah Rp 320.000 tersebut merupakan biaya operasional untuk menjadikan darah yang diperoleh dapat digunakan.

Pihaknya akan bekerja sama dengan pabrik Korea untuk kantong darah. Harapannya, kerja sama ini dapat menurunkan biaya operasional pemenuhan darah.

"Selain kantong darah, ada biaya lain, yakni biaya menyeterilkan darah. PMI tidak pernah ambil profit dari kantong darah," kata Rahmat.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/05/21043131/dilantik-jadi-ketua-pmi-medan-wagub-sumut-bilang-kami-tidak-menjual-darah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke