DENPASAR, KOMPAS.com - Seekor lumba-lumba hidung botol ditemukan mati di sebuah hotel di kawasan Lovina, Buleleng, Bali. Lumba-lumba ini merupakan peliharaan pengelola di dalam areal hotel tersebut.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA Bali, Catur Marbawa.
Saat dikonfirmasi pada Senin (5/8/2019), Catur mengatakan, lumba-lumba tersebut diketahui mati pada Sabtu (3/8/2019) kemarin.
"Diketahui Sabtu, awalnya 5 ekor, sekarang sisa 4," kata Catur.
Menurutnya, bangkai lumba-lumba tersebut sudah dibedah, diambil sampel organ-organ penting untuk dianalisa di Balai Veteriner Denpasar. Pihak BKSDA sendiri sedang melakukan evaluasi menyeluruh.
Jika hasil evaluasi dan dan analisa kematian lumba-lumba mengarah kepada kelalaian, proses hukum akan dilanjutkan dan keberadaan satwa akan direlokasi.
"Kalau ditemukan penyebab kematian lumba-lumba karena kelalaian maka sisanya akan direlokasi," ucap Catur.
Dugaan mengenai kelalaian mencuat sebab hotel tersebut sedang dalam proses sengketa kepemilikan.
Namun, menurut Catur, lumba-lumba bukan merupakan bagian dari obyek sengketa. Karena itu, BKSDA bisa saja mengevakuasi sisa lumba-lumba yang masih hidup jika diperlukan.
"Lumba-lumba bukan termasuk obyek sengketa, jadi apabila terbukti telah terjadi penelantaran dan kelalaian pengelola terhadap satwa, maka evakuasi bisa dilakukan tanpa menunggu proses hukum (sengketa) selesai," pungkas Catur.
https://regional.kompas.com/read/2019/08/05/10545191/lumba-lumba-peliharaan-untuk-tontonan-tamu-hotel-di-bali-ini-ditemukan-mati