Salin Artikel

5 Fakta Terbaru Perusakan Rumah Menteri Susi, Mengaku Kemasukan Roh hingga Sering Unggah Hinaan di Medsos

Aksi pelemparan batu tersebut sudah berkali-kali terjadi. Polres Ciamis kemudian berhasil menangkap A, pelaku perusakan rumah Menteri di Susi.

Berikut 5 fakta terbaru dari perusakan tersebut:

Menurutnya, tersangka mengaku ada roh yang masuk ke jiwanya, mengganggunya, dan membisikkan sesuatu.

"Motifnya karena kesal (kepada Susi) dan pelaku meluapkan kekesalannya dengan melempari pos satpam," kata Bismo.

Menurut Bismo tersangka sama sekali tidak pernah mengenal Susi.

"Enggak kenal. Namun jarak lokasi kejadian dengan rumah pelaku hanya lima menit," ucap Bismo.

Pihak kepolisian sudah menyita barang bukti yang dipakai pelaku, seperti batu, pakaian dan sepeda motor pelaku serta pecahan kaca.

"Tersangka mengungkap kekesalannya dengan postingan negatif," kata Kapolres Ciamis, Ajun Komisaris Besar Bismo Teguh Prakoso.

Penyidik Satreskrim Polres Ciamis kemudian bekerja sama dengan ahli bahasa untuk menyelidiki unggahan yang ditulis A di media sosial.

Menurut keterangan ahli bahasa, pada unggahan tersangka ada unsur kesengajaan dari pelaku untuk menghina dan mencemarkan nama baik Susi.

"Tersangka pemilik dan pengusaha rental di rumahnya," ucap Bismo.

Menurut Bismo, penangkapan tersangka berawal dari penyelidikan dan keterangan sejumlah saksi. Petugas kemudian menelusuri jejak digital dari pelaku.

"Ada petugas Satpam yang melihat motor pelaku. Kemudian didapatlah pelaku," jelasnya.

Hasil penyelidikan, lanjut Bismo, tersangka beraksi seorang diri. Sebelumnya dia telah merencanakan aksi pelemparan tersebut.

"Bawa batu dari rumah. Dia melakukannya malam hari. Naik sepeda motor, berhenti sejenak di depan pos satpam, lempar batu kemudian lari," jelas Bismo.

"Yang pertama kaca pos satpam pecah. Kejadian kedua tidak pecah, dan yang ketiga kaca pos satpam pecah," ujar Bismo.

Rupanya bukan hanya rumah menteri Susi yang dilempari tersangka.

Dia juga pernah empat kali melempar batu ke rumah tetangganya.

"Satu rumah tetangganya juga dilempari batu. Sekali kena kaca hingga pecah. Tiga kali kena bilik rumah," kata Bismo.

Menurut Bismo, keluarga sudah mengingatkan tersangka agar tidak melakukan perusakan. Namun, A tidak menggubris permintaan keluarga.

"Kakaknya sempat mengingatkan, namun kata tersangka bukan urusanmu," ucapnya.

Selain itu, pihaknya akan koordinasi dengan RS Polri Sartika Asih Bandung.

Pemeriksaan dilakukan karena pelaku mengaku kemasukan roh sebelum melakukan perusakan.

"Pengakuan ini belum bisa dipertanggungkan secara pro justicia. Harus dengan ahlinya. Jangan sampai hanya modus si pelaku," jelas Kapolres Ciamis Ajun Komisaris Bismo Teguh Prakoso.

Bismo menjelaskan tersangka dalam kondisi sadar saat melempari pos satpam kediaman Menteri Susi. Bahkan tersangka mempersiapkan batu dari rumahnya.

"Tersangka punya akun Facebook, biasa melakukan chatting, bisa login, bisa memakai WiFi, dan bisa merencanakan (aksi pelemparan batu). Tahu mana rumah tetangga," jelas Bismo.

Kasat Reskrim Polres Ciamis, Ajun Komisaris Risqi Akbar menambahkan, menurut keterangan keluarga tersangka mulai depresi sejak beberapa tahun terakhir.

Saat berada di rumah, tersangka mengaku sering diganggu roh. "Depresi setelah kakaknya meninggal. Dia menganggap kematian kakaknya akibat tumbal," ujarnya.

Sumber : KOMPAS.com (Candra Nugraha)

https://regional.kompas.com/read/2019/08/05/07520081/5-fakta-terbaru-perusakan-rumah-menteri-susi-mengaku-kemasukan-roh-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke