Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Kelompok Aliran Sesat Berkedok Katolik | Drama Polisi Todongkan Pistol

KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Mimika Baru, Polres Mimika, Papua, meringkus anggota kelompok yang diduga aliran sesat berkedok ajaran Agama Katolik di Timika.

Kelompok ini mengatasnamakan Kelompok Doa Hati Kudus Allah Kerahiman Ilahi. Tiga orang pun telah ditetapkan tersangka yakni Salvator Kemeubun, Johanis Kasamol (65), dan David Kanangopme (45).

Salvator merupakan pendiri kelompok ini dan telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Berita tentang kelompok aliran sesat ini mendapat perhatian banyak pembaca.

Sementara itu, berita drama polisi todongkan pistol dan kejar sopir fortuner pelaku tabrak lari juga menjadi menjadi perhatian pembaca.

Kecelakaan terjadi di Jalan Raya Desa Pungging, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (3/8/2019) pagi.

Mobil Toyota Fortuner warna putih dengan nomor polisi S 1479 QJ menabrak motor Honda Supra X 125 dengan nomor polisi S 2384 UJ, akibat tabrakan tersebut, pengendara motor terjatuh.

Usai menabrak, pengemudi mobil Toyota Fortuner warna putih itu tak menghentikan mobilnya. Dia justru terus memacu kendaraannnya ke arah Mojosari.

Berikut ini 5 berita populer nusantara selengkapnya:

Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto mengatakan, kelompok ini telah memakai kibat suci Agama Katolik. Namun, menyimpang jauh dari ajaran Katolik yang sebenarnya.

Kelompok itu mengganti lambang salib dengan lambang segitiga dalam mengucapkan kalimat sahadat. Kemudian, mereka mempercayai Salvator sebagai nabi.

Sebab, Salvator mengakui kepada pengikutnya bahwa dirinya sebagai putra api dan roh yang setara dengan Yesus Kristus di Agama Katolik.

"Kelompok ini hadir di Timika sejak tahun 2010 lalu. Awalnya kelompok ini mengajarkan ajaran yang sama dengan Agama Katolik. Namun, lama kelamaan kelompok ini justru menyimpang dari ajaran Katolik," kata Agung didampingi Kapolsek Mimika Baru AKP P Ida Wayramra, dan Kanit Reskrim Ipda Andi Suhidin, Sabtu (3/8/2019).

Mobil Toyota Fortuner warna putih dengan nomor polisi S 1479 QJ menabrak motor Honda Supra X 125 dengan nomor polisi S 2384 UJ. Akibat tabrakan tersebut, pengendara motor terjatuh.

Usai menabrak pengendara motor, pengemudi mobil Toyota Fortuner warna putih itu tak menghentikan mobilnya. Dia justru terus memacu kendaraannnya ke arah Mojosari.

Akibat ulahnya, dua anggota Satlantas Polres Mojokerto dengan mengendarai motor, lantas mengejar pelaku tabrak lari tersebut.

Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Bobby Zulfikar saat dikonfirmasi membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di wilayah hukum Polres Mojokerto.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (3/8/2019) pagi, berawal dari kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Desa Pungging, Kecamatan Pungging.

"Iya, itu kejadian tadi pagi. Mobil pelaku bertabrakan dengan sepeda motor," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/8/2019) petang.

Polisi menangkap RH (25), pembunuh alumni D3 IPB berinisial AUS (22) yang jenazahnya ditemukan di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/7/2019).

RH diringkus Tim Khusus Satuan Reskrim Polres Sukabumi Kota di wilayah Cianjur, Jumat (2/8/2019) pukul 06.30 WIB.

Karena melakukan perlawanan saat akan diringkus polisi, RH yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkutan umum ini akhirnya ditembak pada kaki kirinya.

"Alhamdulillah dalam waktu 10 hari kami telah berhasil mengungkap dan menangkap pelakinya RH di Cianjur," ungkap Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan di Polres Sukabumi Kota, Jumat malam.

Redi Purwanto (26), seorang pemuda yang semula menjadi korban pengeroyokan secara mengejutkan berganti status sebagai tersangka.

Soalnya, dia membalas perlakuan salah satu pelaku pengeroyokan saat mediasi di Balai Desa Sumampir, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah.

Kasat Reskrim Polres Purbalingga, Ajun Komisaris Willy Budiyanto ketika dihubungi, Jumat (2/8/2019) mengatakan, kejadian bermula saat Redi bersama rekan-rekannya melakukan konvoi merayakan kemenangan tim sepakbolanya dalam kompetisi antar kampung (tarkam) pada Selasa (2/7/2019) petang.

"Konvoi dilakukan saat adzan maghrib sehingga tiga pemuda desa setempat yakni Husen (26), Cahyo (23) dan Iwan (21) menegur Redi cs, kemudian terjadi ketegangan hingga akhirnya Redi dianiaya oleh ketiga pelaku," katanya.

Dua penari Sintren meliuk-liuk lincah di depan booth Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang ada di Festival Indonesia di Moskow, Rusia, Jumat (2/8/2019).

Tarian yang dibawakan dengan gesit, diiringi perpaduan gamelan dan musik modern itu mampu menyedot antusiasme warga Rusia yang berada di lokasi festival, yaitu di Taman Krasnaya Presnya di jantung kota Moskow.

Saat itu Sultan baru mengikuti acara pembukaan festival di panggung utama. Kali ini Sultan akan membuka resmi booth Yogyakarta untuk umum. Booth Yogyakarta merupakan booth paling besar di Festival Indonesia di Moskow.

Usai meninjau booth, Sultan kembali ke luar menuju becak yang dipajang di depan booth.

Becak yang khusus dibawa delegasi DIY dari Yogyakarta ini akan diserahkan ke museum di Moskow. Seorang ibu kemudian dituntun untuk menaiki becak itu. Dia adalah penasihat museum ketimuran Rusia di Moskow, Tatyana.

"Madam, saya serahkan becak ini dan sepeda. Ini simbol orang Jawa. Semoga bisa mempererat hubungan Indonesia dengan Rusia," kata Sultan.

Sumber: KOMPAS.com (Isrul Panca Aditra, Moh. Syafii, Budiyanto, M Iqbal Fahmi, Amir Sodikin)

https://regional.kompas.com/read/2019/08/04/06280081/-populer-nusantara-kelompok-aliran-sesat-berkedok-katolik-drama-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke