Salin Artikel

Soal Kasus Drg Romi, Senator Sumbar Minta Kemenpan RB Buat Aturan Tegas Bagi Disabilitas

Emma menilai, terjadinya polemik dokter gigi Romi Syofpa Ismael karena aturan itu tidak tegas terhadap formasi pelamar umum dari disabilitas.

"Aturannya harus tegas, terutama untuk syarat sehat jasmani dan rohani itu seperti apa," kata Emma kepada Kompas.com, Sabtu (3/8/2019) di Padang.

Dikatakan Emma, syarat sehat jasmani dan rohani itu menjadi rancu ketika pelamar disabilitas melamar untuk pelamar umum.

"Apakah sehat jasmani itu tidak boleh cacat? Kalau tidak boleh, berarti disabilitas tidak bisa ikut melamar di pelamar umum itu," kata Emma.

Kasus dokter Romi, kata Emma terjadi karena dokter Romi melamar sebagai pelamar umum. Kemudian kelulusannya dibatalkan karena "tidak sehat jasmani".

Menurut Emma, kalau memang formasi pelamar umum itu tidak diperuntukkan bagi disabilitas, Kemenpan RB harus membuat aturan yang tegas.

Sebagai antisipasinya, Kemenpan RB juga harus lebih banyak membuka formasi bagi disabilitas agar hak kaum disabilitas ini tidak terabaikan.

"Namun kenyataannya, dokter Romi bisa mendaftar sebagai pelamar umum dan bahkan dinyatakan lulus. Kemudian secara tiba-tiba dibatalkan kelulusannya. Inilah pokok masalahnya," kata Emma.

Emma berharap kasus dokter Romi ini menjadi kasus terakhir di Sumatera Barat karena kasus itu bisa mencoreng nama baik Sumbar.

"Saya harap kasus seperti dokter Romi ini tidak terjadi lagi. Aturannya harus dipertegas dan hak-hak disabilitas jangan sampai terabaikan," tegasnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/03/09332041/soal-kasus-drg-romi-senator-sumbar-minta-kemenpan-rb-buat-aturan-tegas-bagi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke