Salin Artikel

Kehangatan Warga Desa Banaran saat Gotong Royong Bersihkan 3 Tempat Ibadah

Mereka bersatu padu menjaga persaudaraan antarumat beragama. Masyarakat berharap,  kegiatan bersama ini bisa mempererat tali persaudaraan antarumat beragama.

Masyarakat di Desa Banaran bersama TNI memulai aksi bersih-bersih di Masjid, pada Jumat pagi.

Setelah beberapa jam membersihkan dalam dan luar Masjid, mereka melanjutkan kegiatan di Pura.

Seperti Masjid, Pura yang ada di desa itu dibersihkan secara bersama-sama.

Terakhir, masyarakat bersama anggota TNI menuju sebuah Kapel atau Gereja kecil di Desa Banaran.

Mereka menyapu dan membersihkan tempat ibadah, hingga mengecat tembok yang sudah usang.

"Pagi ini bersama satgas TMMD membersihkan atau resik-resik tempat ibadah Masjid, Gereja, dan Pura," kata Pasiter Kodim 0730 Gunungkidul Kapten TNI Agus Widodo, saat ditemui seusai membersihkan tempat ibadah.

Agus berharap, gotong-royong pembersihan tempat ibadah ini bisa meningkatkan persatuan dan kesatuan warga masyarakat, meski berbeda agama.

Agus mengatakan, persaudaraan akan terus dipupuk demi keutuhan NKRI. 

"Dengan kegiatan ini agar menambah guyubnya, kebersamaan, saling menghormati, walaupun berbeda agama tetapi kita bersatu," ucap Agus. 

Salah satu warga, Anasudewi mengatakan, warga mengapresiasi langkah bersama TNI dan masyarakat untuk membersihkan tempat ibadah.

"TMMD berbagai agama ya, bukan hanya dari Nasrani ya. Ternyata membersihkan Kapel. Kami yang minoritas pun dilindungi dan diperhatikan. Kita merasa hal selama ini apa yang dicita-citakan, menjaga keutuhan NKRI," ucap Dewi.

Menurut Dewi, kegiatan dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ini sekaligus membuktikan bahwa TNI adalah bagian dari rakyat.

"Kalau dulu kita mungkin takut ya dengan tentara. Ternyata tidak. Mereka sangat bersahabat dengan semuanya ya," kata Dewi.

Kepala Desa Banaran Suminto mengatakan, di tengah keberagaman ini, masyarakat desa Banaran mampu hidup rukun tanpa membedakan latar belakang apapun, termasuk agamanya. Kegiatan bersama ini, menurut Suminto, merpakan wujud nyata sikap masyarakat yang pluralis.

Pelaksanaan TMMD dilaksanakan selama 30 hari, mulai 10 Juli hingga 8 Agustus 2019. TMMD kali ini mengambil tema "Kita Tingkatkan Kebersamaan Umat serta Semangat Gotong Royong dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Guna Mewujutkan Ketahanan Nasional".

Adapun, anggaran kegiatan bersumber dari anggaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah Yogykarta dan Gunungkidul.

Selain melakukan pembersihan rumah ibadah, kegiatan ini juga diisi dengan pengecoran jalan dan pembuatan dinding penahan tanah.

Kemudian, normalisasi jalan, perbaikan pos kamling, pemasangan lantai di Masjid hingga pendirian fasilitas umum mandi cuci kakus (MCK).

https://regional.kompas.com/read/2019/08/02/16054291/kehangatan-warga-desa-banaran-saat-gotong-royong-bersihkan-3-tempat-ibadah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke