Salin Artikel

25 Tahun Tinggal di Gubuk Reyot, Mak Aroh Dapat Hibah Lahan dari Babinsa

GARUT, KOMPAS.com – Serka Ahmad Sodikin, Babinsa Desa Jayaraga Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, tampaknya patut jadi panutan. Meski hidup sederhana sebagai anggota TNI. Ahmad Sodikin masih mau berbagi harta miliknya untuk orang yang tidak mampu.

Aroh Juharoh (63), janda tua dengan satu anak, tetangga dari Ahmad Sodikin.

Aroh, yang biasa dipanggil Mak Aroh, sudah 25 tahun lebih menempati sebuah gubuk tua di Kampung Tegal Jambu Kelurahan Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler.

Gubuk tua tersebut, dahulu memang milik Mak Aroh, namun dijual oleh Mak Aroh. Namun, Mak Aroh tak bisa lagi membeli rumah baru. Sementara, uang hasil penjualan rumah habis.

Untungnya, tetangga yang membeli rumah Mak Aroh masih mau meminjamkan rumah tersebut untuk Mak Aroh dengan kondisi seadanya.

Setelah 25 tahun menempati rumah pinjaman yang kondisinya seadanya. Serka Ahmad Sodikin merasa iba melihat kondisi Mak Aroh yang sudah tua. Karenanya, dirinya pun merelakan tanah miliknya seluas 56 meter persegi untuk dibangun rumah baru bagi Mak Aroh.

“Di usia tuanya, Mak Aroh yang matanya mengalami gangguan butuh istirahat ditempat yang layak, makanya saya hibahkan tanah saya, cukup untuk membangun rumah sederhana yang layak huni,” kata Ahmad Sodikin yang sehari-hari berdinas di Koramil 1111 Tarogong.

Ahmad Sodikin menuturkan, sebagai tetangga dirinya merasa prihatin melihat kehidupan sehari-hari Mak Aroh, apalagi lima tahun belakangan setelah suaminya meninggal. Mak Aroh tinggal di gubuk tua tersebut bersama seorang anaknya.

Saat ini, untuk membangun rumah sudah ada bantuan dari anggota Koramil dan juga warga. Dirinya pun berharap ada bantuan dari mereka yang mau peduli.

Danramil 111 Kapten Inf Deddy Saefulloh mengakui, ada anggotanya yang berani menghibahkan tanah untuk tetangganya yang tidak mampu. Saat ini, dirinya bersama anggota Koramil Tarogong dan Kodim 0611 Garut pun ikut membantu membangun rumah untuk Mak Aroh.

“Biar cepat selesai, kita cari donatur juga, lahannya sudah dipondasi oleh warga,” jelas Dedi.

Selain membantu membangun rumah tersebut, menurut Deddy, pihaknya juga akan mengurusi sertifikat rumah baru untuk Mak Aroh.

Dirinya berharap, pembangunan rumah dapat segera diselesaikan agar Mak Aroh bisa segera menempati tempat yang layak.

Mak Aroh sendiri, tinggal di gubuk tua berukuran 4 x 5 meter tersebut bersama satu orang anak, dua cucu dan dua cicit. Untuk bertahan hidup sehari-hari, Mak Aroh sekeluarga mengandalkan penghasilan dari menjual kerupuk kulit yang dilakukan oleh Nunung (47) anaknya.

Nunung, menurut Mak Aroh, biasa berjualan kerupuk kulit di tempat-tempat wisata di kawasan Cipanas dan Tarogong. Nunung menurut Mak Aroh, biasa mengambil kerupuk kulit siap jual dari pabrik kerupuk kulit di Kecamatan Leles. 

Mak Aroh mengaku bersyukur bisa mendapat bantuan tanah dari Ahmad Sodikin yang dikenalnya sebagai Pak Sodik. Apalagi, saat ini Pak Sodik bersama anggota TNI lainnya tengah berupaya membangun rumah diatas tanah pemberian Pak Sodik.

Mak Aroh menceritakan, rumah yang saat ini ditempatinya memang sudah rusak di beberapa tempat. Jika hujan turun, beberapa bagian rumahnya pun bocor. Sementara, untuk memperbaikinya dirinya tidak punya cukup uang.

“Kalau bantuan sih ada, beras sama biaya sekolah, makanya Alhamdulillah sekarang ada bantuan rumah dari Pak Sodik,” katanya.

Selain bocor jika hujan, rumah yang ditempati Mak Aroh, juga tidak memiliki fasilitas MCK. Makanya, menurut Mak Aroh, untuk keperluan MCK dirinya bersama anak dan cucunya menggunakan fasilitas MCK umum yang ada di kampungnya.

Dandim 0611 Garut, Letkol Inf Asyraf Aziz yang dihubungi terpisah mengakui telah menerima laporan soal anggotanya yang menghibahkan tanah miliknya untuk janda tua dan jajaran Koramil Tarogong yang tengah berupaya membangunkan rumahnya. Karenanya, pihaknya pun saat ini ikut membantu membangunkan rumah untuk Mak Aroh.

“Kami bantu bahan bangunannya, semoga saat Idul Adha nanti sudah bisa ditempati, targetnya 30 hari selesai dibangun,” jelas Asyraf.

Selain soal tempat tinggal, menurut Asyraf dirinya juga menerima laporan soal masalah ekonomi yang dihadapi keluarga Mak Aroh. Keluarga tersebut, menurut Asyraf hanya mengandalkan hasil jualan kerupuk kulit anaknya.

“Kita juga akan berupaya cari solusi untuk masalah ekonominya, makanya kita ajak juga para donatur membantu Mak Aroh, bisa untuk buat usaha keluarga mereka, kan Mak Aroh kondisinya juga sudah susah melihat,” katanya. 

https://regional.kompas.com/read/2019/07/24/08420681/25-tahun-tinggal-di-gubuk-reyot-mak-aroh-dapat-hibah-lahan-dari-babinsa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke