Salin Artikel

Kejahatan di Medan Sangat Meresahkan, Pelaku Pakai Sajam hingga Senpi Rakitan

MEDAN, KOMPAS.com - Kasus kejahatan di Medan semakin meresahkan dari hari ke hari, lantaran pelaku semakin sadis dan korban juga semakin banyak. Hal itu terjadi dalam dua bulan terakhir. 

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, dalam dua bulan terakhir pihaknya mengamankan 47 tersangka pelaku kejahatan 3C  atau pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan. 

Dari pengungkapan kasus tersebut, Polrestabes Medan mengamankan 56 kendaraan bermotor serta dua becak pengangkut barang. 

Polisi juga mengamankan sejumlah senjata tajam (sajam) hingga senjata api (senpi) laras panjang rakitan yang digunakan para pelaku kejahatan 3C tersebut.

Menurut Dadang, pengungkapan tersebut dilakukan selama dua bulan pada periode Juni - Juli 2019 di Polsek Medan Baru dan Polsek Patumbak.

Sangat meresahkan

Dikatakan Dadang, aksi para pelaku ini sangat meresahkan lantaran tidak hanya sajam dan senpi panjang rakitan yang digunakannya.

"Pelaku juga menggunakan peralatan lainnya, kunci T, alat pemotong besi, tang, linggis hingga satu pucuk senjata api rakitan berikut 7 peluru aktif," kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto di Mapolrestabes Medan, Senin siang (22/7/2019).

Dijelaskannya, dari Polsek Medan Baru, pada 22 Juni lalu, petugas telah menangkap tiga orang pelaku pencurian dengan pemberatan di malam hari.

Pelaku membongkar dan mengambil kendaraan bermotor. Setelah dilakukan pengembangan, ternyata para pelaku memiliki rekam jejak di 30 tempat kejadian perkara (TKP).

Kemudian dari Polsek Patumbak, aada 18 Juli 2019 petugas juga sudah menangkap dua orang pelaku kejahatan yang mencuri kendaraan bermotor dan ternyata juga memilikirekam jejak di 10 TKP.

"Hari ini kita kumpulkan ada 56 kendaraan bermotor yang diduga diambil para pelaku," katanya.

Pemasangan CCTV

Meski demikian, kata dia, kejahatan 3 C tahun ini untuk periode Januari - Juli mengalami penurunan tahun ini.

Setahun yang lalu, terjadi sebanyak 228 kasus, sementara tahun ini hanya 102 kasus. Menurutnya, ada langkah pencegahan yang bisa dilakukan, salah satunya adalah pemasangan CCTV.

Dadang mengatakan, terbentuknya Tim Penanganan Gangguan Khusus (Pegasus) tahun lalu diyakini mampu menekan angka kriminal di Medan.

Pada periode Januari hingga Juni tahun ini, angka kriminal di Medan mencapai 1.384 kasus. Angka ini menurun dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 1.612 kasus.

Pemasangan CCTV menurutnya sangat penting karena dapat memonitor kegiatan menyimpang di masyarakat bisa diidentifikasi dan diungkap.

Pihaknya, lanjut dia, memiliki kerja sama dengan Dishub Kota Medan dengan CCTV yang sudah terkoneksi. Namun demikian jumlahnya masih sangat terbatas.

"Hanya 174. Dibandingkan kota besar lainnya jauh sekali. Efektifnya ribuan. Jadi kalau ada CCTV, maka kemudian ada kejadian di titik tertentu, kita memonitor dari mana mereka bergerak sampai melakukan aksinya," katanya.

Pihaknya juga mengimbau kepada pemerintah untuk membuat peraturan daerah yang mengharuskan pemasangan CCTV seiring dengan terbitnya Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

"Jadi kapan pasang IMB juga wajib memasang CCTV yang mengkover lingkungan umum. Misalnya pabrik atau rumah. Tapi itu jangka panjang ya," katanya.

PAM Swakarsa

Sementara untuk jangka pendek, menurutnya masyarakat dapat mendukung dengan membentuk pam swakarsa di wilayah masing-masing.

Pasalnya, dengan sumber daya terbatas kemudian ada dukungan PAM swakarsa, pihaknya akan sangat terbantu dalam mencegah terjadinya kejahatan dan membantu pengungkapanya.

Dalam kesempatan tersebut, Dadang mengatakan bahwa kepada masyarakat yang pernah kehilangan kendaraan bermotor untuk mengecek di Polrestabes Medan dengan membawa surat-surat kendaraan yang hilang tersebut.

"Di sini kami sekaligus menginformasikan kami memiliki barang bukti kendaraan bermotor. Bagi yang kehilangan kendaraan silakan menghubungi dan melihat langsung," katanya. 

https://regional.kompas.com/read/2019/07/22/15591581/kejahatan-di-medan-sangat-meresahkan-pelaku-pakai-sajam-hingga-senpi-rakitan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke