Salin Artikel

Warga Beramai-ramai ke Makam Kuno yang Baru Ditemukan, Ini Alasannya

Ada yang sekadar berdoa membaca tahlil, ada juga yang berdoa memohon kesembuhan bagi anaknya yang sakit. Seperti yang dilakukan oleh Sugiyah (48), warga Korowelang Anyar Cepiring, Jumat (19/7/2019).

Sugiyah membawa anaknya berinisial RZ (10), penderita sakit lumpuh (polio).

“Saya berdoa kepada Gusti Allah, supaya anak saya sembuh. Cuma doa saya di sini,” kata Sugiyah usai membasuh kaki anaknya dengan air.

Sugiyah mengaku baru mengetahui bahwa ada makam baru yang ditemukan saat menonton televisi. Namun, Sugiyah tidak mengetahui asal-usul makam tersebut.

Agus Sulistyo (28), warga Kaliwungu Selatan, juga datang mengunjungi makam hanya untuk berdoa. Agus juga ingin melihat kondisi makam yang sedang ramai dibicarakan orang itu.

“Makamnya masih utuh. Padahal sudah tua, dan sebelumnya terpendam dalam tanah,” ujar Agus.

Agus berharap makam tersebut bisa dirawat dengan baik, dan bisa menguak sejarah desa, sehingga bisa menjadi pengetahuan bagi anak cucu warga setempat.

Turyadi (37), warga yang tinggal di sekitar makam mengatakan, seminggu setelah ditemukannya makam itu, banyak orang yang berkunjung. Ada yang berdoa, ada yang sekadar ingin mengetahui makamnya saja.

Menurut Turyadi, pengunjung yang datang tetap diawasi, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.

Makam bernisan batu karang tersebut ditemukan oleh Catur (55),  warga RT. IV/01 Kumpulrejo Patebon, (22/06). Saat itu, dirinya sedang membuat blumbang (lubang penampung air hujan) di pekarangan belakang rumah.

Sebelum membuat lubang, Catur menebang lima pohon pisang yang ada di lokasi. Saat baru beberapa kali mencangkul tanah, terlihat sebuah batu nisan.

“Pacul saya sempat mengenai batu nisan dari karang. Lalu saya berhenti dan melaporkan ke beberapa tetangga,” kata Catur.

Catur, menjelaskan penggalian lubang mulai dikerjakan kembali, Jumat (22/06). Kali ini Catur dibantu oleh 3 orang, yaitu Mercy, Khazan, dan Madun. Semakin dalam mereka memacul tanah tersebut, semakin terlihat jelas makam bernisan batu karang.

“Setelah makam tetlihat semua kami berhenti. Beberapa batu karang yang ada juga kami temukan di situ,  kami tata di antara dua nisan,” akunya.

Terkait dengan hal itu, perangkat Desa Kumpulrejo, Chumaidi mengatakan, makam kuno yang ditemukan oleh warga itu diduga salah satu raja dari Amangkurat I Surakarta (Solo). Untuk kepastiannya, Chumaidi masih menunggu arkeologi atau pemerhati purbakala.

Sementara itu, salah satu staf cagar budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal Istiyawan mengatakan, pihaknya sudah melakukan observasi di lokasi penemuan makam.

Namun, hingga saat ini belum diketahui siapa yang dikubur di dalam makam tersebut.

Selain makam kuno di desa Kumpul Rejo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal juga mencatat ada dua penemuan purbakala lagi, yaitu di desa Karang sari Kecamatan Rowosari dan di Brangsong.

Keduanya berupa batu tumpuk, yang jika digali lebih dalam dicurigai sebagai candi.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/19/17020151/warga-beramai-ramai-ke-makam-kuno-yang-baru-ditemukan-ini-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke